Suara.com - Mantan kepala pelayan Gedung Putih, yang bekerja untuk 11 presiden Amerika Serikat dalam karirnya selama lima dekade, meninggal karena terpapar virus corona.
Menyadur BBC News, Wilson Roosevelt Jerman meninggal akhir pekan lalu pada usia 91 tahun. Salah satu orang keturunan Amerika-Afrika ini meninggal akibat Covid-19 yang didapt
Jackie Kennedy yang memperhatikan Wilson Roosevelt Jerman saat dia bekerja sebagai pembersih di Gedung Putih. Ibu Negara saat itu juga yang mempromosikan Wilson Jerman bekerja sebagai kepala pelayan.
"Dia berperan penting untuk memastikan hal itu (pengangkatan sebagai kepala pelayan) terjadi," kata cucunya, Jamila Garrett, kepada Fox 5.
Meninggalnya Wilson Jerman membuat keluarga Obama juga ikut berduka cita. Michele Obama mengatakan keluarganya beruntung bisa mengenalnya.
"Dengan kebaikan dan perhatiannya, Wilson Jerman membantu menjadikan Gedung Putih rumah bagi keluraga kepresidenan, termasuk keluarga kami," katanya dalam sebuah pernyataan kepada NBC News.
"Kesediaannya untuk melayani negara yang dia cintai dan semua orang yang hidupnya dia layani, adalah warisan yang berarti untuk semangat dermawannya." tambahnya.
Anggota keluarga Jerman mengatakan dia bekerja tidak hanya untuk Kennedy, yang berada di Gedung Putih selama 1961-63, dan Obama, yang tinggal di sana dari 2009 hingga 2017, tetapi juga yang lain.
Karier Mr Jerman dimulai pada tahun 1957 selama pemerintahan Eisenhower. Di posisi terakhirnya, ia menjabat sebagai maître d' in (kepala pelayan) di Gedung Putih saat Presiden Obama menjabat.
Baca Juga: Pejabat AS Positif Corona, Gedung Putih Wajibkan Penggunaan Masker
Wilson Jerman pensiun pada tahun 2012 dengan mendapatkan sebuah lencana penghargaan dari Presiden Obama. Lencana tersebut mewakili masing-masing presiden yang telah dia layani, kata cucu lelaki Jerman Shanta Taylor Gay kepada CNN.
Wilson Jerman juga menjadi tokoh penting bagi mereka yang mempelajari sejarah Afrika-Amerika dan peran mereka dalam kehidupan politik.
Wilson Jerman juga mengispirasi Koritha Mitchell dari Universitas Negeri Ohio yang menulis buku berjudul From Slave Cabins to the White House. Dalam buku tersebut diceritakan, pada akhir karirnya dia bekerja untuk Obama, "seorang presiden yang bermartabat yang juga seorang Afrika-Amerika. Itu pasti terasa seperti sebuah kemenangan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?