Suara.com - Pejabat AS Positif Corona, Gedung Putih Wajibkan Penggunaan Masker
Dua orang pejabat pemerintahan Amerika Serikat dinyatakan positif virus Corona Covid-19. Akibatnya, seluruh jajaran petugas dan pejabat yang bekerja di Gedung Putih, kantor kepresidenan Amerika Serikat, diwajibkan menggunakan masker.
Dilansir New York Times, Presiden AS Donald Trump mengaku memerintahkan kewajiban penggunaan masker di Gedung Putih. Namun, peraturan tersebut dikecualikan untuk dirinya dan Wakil Presiden AS Mike Pence.
"Ya, saya yang menyuruhnya (peraturan mengenakan masker -red)," dalam konferensi pers, Senin (11/5/2020). Meski begitu, ia tidak mengenakan masker dan berasalan tidak butuh.
Sementara itu tiga pejabat gugus tugas lainnya, yakni Direktur CDC Dr Robert R Redfield, Komisioner FDA Dr Stephen Hahn, dan Kepala NIAID Dr Anthony Fauci, melakukan karantina mandiri di rumah. Mereka termasuk orang yang diduga terpapar virus Corona Covid-19.
Sementara itu dilansir Anadolu Agency, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa ia dan semua staf Gedung Putih akan menjalani tes Covid-19 setiap hari setelah seorang valet (pelayan kepresidenan) dinyatakan positif Covid-19 pada awal pekan ini.
Valet adalah anggota unit militer elit yang sering bekerja sangat dekat dengan presiden dan keluarganya. Trump mengatakan kepada wartawan di Kantor Oval bahwa dia memiliki sedikit kontak dengan sang valet.
Presiden AS itu juga menambahkan bahwa dia telah dites dua kali sejak Rabu dan kedua tes itu dinyatakan negatif. Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengumumkan pada Kamis pagi bahwa sang valet dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Dilansir dari Anadolu Agency, Trump menerima hasil tes pertamanya pada Maret dan yang kedua pada April dan keduanya negatif. Namun, berita terbaru mengungkapkan dia berisiko terpapar virus yang telah menginfeksi lebih dari 1,2 juta orang di Amerika Serikat tersebut.
Baca Juga: Viral Perempuan Pakai Masker saat Makan Roti, Netizen: Penampakan Pacman
Lebih dari 75.000 orang meninggal dunia akibat virus corona penyebab sakit Covid-19 di Amerika Serikat, yang masih menjadi negara paling terdampak oleh pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?