Suara.com - "Jangan ada manuver politik, karena ini hanya akan mengganggu fokus dan upaya pemerintah mengakselerasi penanganan Covid-19 berjalan sesuai harapan." Demikian ujar sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), DR. Ari Sudjito, Yogyakarta, Minggu (31/5/2020).
Manuver politik dinilai tidak etis di saat energi dan perhatian bangsa tertuju pada percepatan penanganan pandemi Covid-19. Ia minta semua elemen bangsa bersatu, agar langkah akselerasi penanganan Covid-19 berjalan sesuai harapan.
Hal senada disampaikan sosiolog Fisip Universitas Hasanuddin Makassar, Rahmat Muhammad.
Pernyataan keduanya dalam konteks menanggapi pernyataan sejumlah pihak yang mendorong ide reshuffle terhadap sejumlah menteri.
Dalam pernyataannya, Ari meminta semua pihak sama-sama menjaga fokus ini, baik itu dari unsur pemerintah seperti Kementerian terkait, para politisi dan masyarakat secara luas.
"Menjaga fokus ini penting untuk memastikan arahan presiden menangani pandemi berjalan sesuai harapan," katanya.
Menurutnya, masyarakat bisa berperan penting dengan partisipasi positif dan produktif dalam menjaga aturan dan komitmen kolektif gotong royong. Ini akan sangat membantu mempercepat pemulihan kondisi sehingga kita bangkit kembali.
Sementara itu, Rahmat menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar unsur pemerintah dari pusat dan daerah.
"Ini menjadi kunci dari efektivitas penanganan pandemi Covid-19, selain tentu saja dukungan positif dan konstruktif dari masyarakat," katanya.
Baca Juga: Kemensos : Realisasi Bantuan Sosial Tunai di DIY Capai 95 Persen
Secara khusus, ia menilai kinerja Menteri Sosial (Mensos), Jualiari P. Batubara, yang menurutnya cukup positif. Rahmat menilai, Mensos cakap melakukan tugas-tugas penanganan dampak sosial pandemi Covid-19.
"Metode pendistribusian, seperti bantuan sosial membutuhkan ketelitian yang cukup jeli, terutama dalam pendataan kepada siapa yang berhak menerima, " kata Rahmat.
Saya sangat mengapresiasi kinerja Kementerian Sosial (Kemensos), sekalipun diketahui ada sebagian kecil kelompok masyarakat yang masih belum puas.
"Tapi dibanding yang puas, jumlahnya lebih besar. Mereka lebih memilih diam," katanya.
Berita Terkait
-
Tidak Ngotot Soal Pengujian Covid-19, Begini Cara Jepang Hadapi Wabah
-
Ahli Peringatkan Aksi Demonstrasi Bisa Sebarkan Virus Corona Covid-19
-
Jelang Pilkada Bantul, Dinkes Rekomendasikan Pembatasan Kampanye
-
Demam akibat Serbuk Sari, Pria Ini Sempat Mengira Terinfeksi Covid-19!
-
Jangan Terpaku PSBB, Ini Saran Ketua DPR Hadapi Corona
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
-
Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...
-
Tragis! Dikeroyok Teman Satu Tongkrongan, Luis Tewas di Depan Masjid usai Pesta Miras
-
Zulkifli Hasan Klaim Program MBG Bisa Tingkatkan IQ Anak Indonesia
-
Buron Korupsi E-KTP Paulus Tannos Lawan KPK dari Singapura, Gugat Penangkapan Lewat Praperadilan!
-
Usut 'Borok' Sahroni hingga Eko Patrio, MKD Gandeng Kriminolog hingga Analis Perilaku
-
Sosok Teuku Faisal Fathani: Penemu Alat Pendeteksi Longsor yang Kini Pimpin BMKG
-
Kepala BMKG Diganti: Profesor UGM Teuku Faisal Gantikan Dwikorita, Menhub Peringatkan Hal Ini