Suara.com - Ditemukan sejumlah fakta setelah KPK menangkap eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono di sebuah rumah mewah di Kawasan Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ketua RW setempat, Bambang Wahyudi membeberkan jika rumah mewah tersebut telah disewa saat dua bulan yang lalu. Namun, Bambang tak mengetahui pemilik asli rumah yang menjadi tempat persembunyian Nurhadi dan menantunya selama menjadi buronan KPK.
"Ini ngontrak baru dua bulan," kata Bambang saat berbincang dengan Suara.com di Jalan Simprug Golf 17, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (3/6/2020).
Bambang juga mengaku penyewa yang mengontrak di rumah mewah sejak pertama kali ditempati tak pernah melapor untuk mendapatkan izin tinggal. Termasuk, kata Bambang, Nurhadi dan menantunya.
"Enggak ada (laporan izin tinggal). Kalau rumah gedongan gini jarang laporan ke RT RW," ujar Bambang.
"Ketahuannya kalau sudah begini-begini, baru dia manggil kalau ada masalah di rumahnya," sambungnya.
Dia juga mengaku menyaksikan langsung ketika tim KPK yang dipimpin penyidik senior Novel Baswedan menangkap Nurhadi dan Rezky. Menurutnya, proses penangkapan berlangsung sekitar sepuluh jam sejak pukul 9 malam hingga pukul 6 pagi.
"Saya dari jam 21.00 malam sampai jam 06.00 pagi saksiin," kata dia.
Bambang mengaku awalnya dirinya dikabarkan Ketua RT setempat ketika petugas KPK hendak menyergap Nurhadi dan menantunya.
Baca Juga: Janji Tak Kabur, Ruslan Buton Minta Dibebaskan karena Dalih Istrinya Sakit
"Awalnya tim KPK datang, kebetulan saya lagi di kelurahan ditelepon sama hansip saya terus saya datang pak RT datang. Yaudah ini komplit terus masuk," kata dia.
Dia pun mengaku sempat syok ketika melihat Novel Baswedan di lokasi penangkapan.
"Saya sempat kaget juga, eh Pak Novel. Saya salamin terus dia ngejelasin (giat penangkapan), saya bilang silakan-silakan. Saya kan enggak lupa dari matanya," ungkap Bambang.
Bambang mengatakan, saat akan melakukan penangkapan keadaan rumah sempat terkunci dan tak bisa dibuka. Akhirnya tim KPK disaksikan Bambang membuka secara paksa. Kendati begitu, menurut Bambang, saat ditangkap tim KPK Nurhadi dan menantunya tak melakukan perlawanan.
"Enggak, enggak (melakukan perlawanan) diam saja sih saya lihat. Diborgol juga diam aja," kata dia.
Untuk diketahui, pelarian Nurhadi dan menantunya akhirnya terhenti setelah ditangkap oleh tim antirasuah di rumah bilangan Simprug, Jakarta Selatan, pada Senin (1/6/2020) malam.
Berita Terkait
-
Terkuak! Buronan KPK Nurhadi Sudah 2 Bulan Ngontrak di Rumah Mewah Simprug
-
Lihat Buronan Nurhadi Ditangkap KPK di Rumah Mewah, Begini Kesaksian Warga
-
Nurhadi Tanpa Perlawanan saat Ditangkap Novel, Pak RW: Diborgol Diam Aja
-
Cerita Pak RW Semalam Suntuk Saksikan Novel Baswedan Tangkap Nurhadi
-
Tangkap Nurhadi dan Menantunya, 3 Kendaraan hingga Uang Ikut Disita KPK
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?