Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat melarang maskapai China terbang ke AS mulai 16 Juni mendatang.
Menyadur BBC, Kamis (4/6/2020), penangguhan penerbangan ini dipicu karena China disebutkan gagal melaksakan kesepakatan penerbangan dengan AS.
Departemen Perhubungan AS mengatakan larangan ini sebagai hukuman bagi China yang sebelumnya telah melarang maskapai AS masuk ke negara tersebut.
Larangan AS berlaku untuk empat maskapai yakni Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines dan Hainan Airlines.
Sejak Maret lalu, Departemen Perhubungan mengatakan AS telah menjalankan larangan dari China terkait penerbangan asing karena pandemi virus corona.
Namun ketika AS kembali meminta China untuk melanjutkan layanan penerbangan, pemerintah negeri tirai bambu ini tetap menolak, yang berarti China telah melangar kesepakatan udara antara dua negara yang telah dimulai sejak 1980.
"Kami menyimpulkan bahwa keadaan ini memerlukan tindakan departemen untuk mengembalikan keseimbangan kompetitif dan kesempatan yang adil serta setara antara maskapai penerbangan AS dan China," ujar Departemen Perhubungan AS dalam pernyataann.
"Tujuan utama kami bukan untuk bertahannya situasi ini, melainkan untuk kondisi yang lebih baik."
Hubungan antara AS dan China memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Ketegangan-ketegangan yang muncul dipicu oleh pandemi virus corona, Laut China Selatan, hingga sikap China terhadap Hong Kong.
Baca Juga: Kata Ahli, Pelonggaran Pembatasan Sosial Perlu Tunggu Angka Kasus Menurun
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU