Suara.com - Kasus pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang diduga merupakan korban perbudakan dan penganiayaan, masih diselidiki oleh otoritas China.
WNI bernama Herdianto itu sebelumnya bekerja sebagai ABK kapal Lu Qing Yuan Yu. Ia meninggal dunia pada 16 Januari 2020 dan kemudian jenazahnya dilarung di perairan Somalia pada 23 Januari 2020.
Guna menindaklanjuti kasus ini, KBRI Beijing telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri China pada 19 Mei 2020, untuk meminta penyelidikan lebih lanjut mengenai peristiwa kematian Herdianto.
“Dan kami mendapat informasi bahwa proses penyelidikan masih dilakukan oleh otoritas China,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Dalam unggahan video yang beredar di Facebook, dijelaskan bahwa meskipun sakit, Herdianto tetap dipaksa bekerja hingga kakinya lumpuh, sampai akhirnya meninggal dunia.
Kasus kematian Herdianto muncul pada pertengahan Mei 2020, tidak lama setelah dugaan penganiayaan dan perbudakan juga dialami 46 ABK WNI yang bekerja di empat kapal berbendera China.
Berdasarkan data Kemlu RI, terdapat 9.404 pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai awak kapal asing. Data tersebut merupakan WNI yang aktif melakukan lapor diri ke perwakilan-perwakilan RI di luar negeri.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar bekerja sebagai ABK di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.
Namun, Judha menjelaskan bahwa masih banyak WNI yang tidak tercatat bekerja sebagai ABK di luar negeri, karena tidak melalui prosedur yang legal.
Baca Juga: Lihat Buronan Nurhadi Ditangkap KPK di Rumah Mewah, Begini Kesaksian Warga
“Banyak warga negara kita yang bekerja sebagai awak kapal perikanan, bekerja di luar negeri tidak melalui prosedur sehingga tidak tercatat di kementerian/lembaga terkait di Indonesia. Banyak juga yang tidak melakukan proses lapor diri. Ini menjadi tantangan kita semua,” tutur Judha seperti dimuat Antara.
Dalam kasus Herdianto, ia merupakan salah satu ABK WNI yang diberangkatkan ke luar negeri oleh agen tenaga kerja yang tidak berizin.
Karena itu, kasus kematiannya kini tengah ditangani oleh Polri untuk memastikan penegakan hukum terhadap agen yang dimaksud yaitu PT Mandiri Tunggal Bahari, yang berbasis di Tegal, Jawa Tengah.
Selain itu, Kemlu bekerjasama dengan kementerian/lembaga terkait terus berupaya memperjuangkan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan almarhum Herdianto, termasuk hak gaji, santunan kematian, dan asuransi.
Berita Terkait
-
Viral Kisah Cewek Miskin Hidup di Desa, Mirip Drama China: Ternyata Ayahnya CEO Kaya Raya
-
Ada A Forbidden Marriage, Ini 5 Drama Li Jiulin yang Tayang Sepanjang 2025
-
FIFA Matchday Kontra China Taipei Menjadi Bukti Betapa Pentingnya Menit Bertanding bagi para Pemain
-
FIFA Matchday 2025, China Taipei dan Kembalinya Penyakit Lama Timnas Indonesia
-
FIFA Matchday 2025: Pesta Gol Lawan China Taipei yang Sejatinya Tak Terlalu Membanggakan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Dikubur Satu Liang, 2 Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu Tertangkap, Apa Motifnya?
-
Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet Sore Ini, Budi Arie: Kita Kerja Saja Mengurus Rakyat
-
Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Disebut Bakal Diduduki Purbaya Yudhi Sadewa
-
Nasib 3,1 Juta Ha Lahan Sawit Sitaan Dipertanyakan, DPR Cecar Kementerian ATR/BPN
-
Motif Mutilasi Mojokerto: Konflik Hubungan Tidak Sah dan Tekanan Ekonomi
-
Potret Primus Yustisio Ngaji di KRL, Gaya Merakyat di Tengah Sorotan Tunjangan Fantastis DPR
-
Lakukan Reshuffle, Prabowo Lantik Menteri Baru dan Ganti Pejabat di 5 Kementerian Hari Ini
-
Kencang Menteri Direshuffle Sore Ini Termasuk Sri Mulyani, Prabowo: Tak Ada yang Tak Bisa Diganti
-
Airlangga Hartarto Pasrah usai Santer Isu Reshuffle Kabinet Prabowo, Apa Katanya?
-
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot