Suara.com - LaporCovid19.org berkolaborasi dengan Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU) Singapura melakukan survei sosial untuk mengukur tingkat kesiapan warga DKI Jakarta terkait wacana new normal.
Salah satu pertanyaan di survei tersebut adalah bagaimana opini warga DKI Jakarta terhadap kinerja Pemerintah Pusat dan DKI Jakarta dalam satu kata.
Sosiolog bencana yang juga Associate Professor NTU, Sulfikar Amir memaparkan, berdasarkan satu pertanyaan survei ini ditemukan bahwa warga DKI Jakarta lebih puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta ketimbang Pemerintah Pusat.
"Kita bukannya membela Pemprov DKI ya, tapi ini data yang kita dapatkan, sentimen positifnya relatif lebih baik dari pada sentimen negatif, jadi kalau kita lihat di sini, ini adalah kata-kata yang muncul dari opini dalam kuesioner kita yang mewakiliki sentimen positif terhadap penanganan oleh Pemprov DKI," kata Sulfikar dalam jumpa pers melalui akun youtube LaporCovid19, Kamis (4/6/2020).
Sementara opini masyarakat terhadap pemerintah pusat lebih banyak menyatakan kata-kata negatif seperti; inkonsisten, plinplan, tertutup, bohong, bingung, lemah, lambat dan sebagainya.
"Jadi kalau kita lihat sentimen negatifnya relatif lebih besar dan lebih banyak, tentu tidak semua menganggap pemerintah pusat ini jelek, jadi ada juga warga yang menganggap cukup, semangat, tanggap dan sebagainya, tetapi sentimen negatifnya jauh lebih besar atau lebih dominan," jelasnya.
Sementara, inti dari survei ini menunjukkan bahwa warga DKI Jakarta belum sepenuhnya siap memasuki fase new normal. Sebab survei mereka indeks persepsi risiko Jakarta masih berada di angka 3,46 dari rentan angka 1-5.
"Masih jauh di bawah kondisi yang ideal, kondisi yang ideal itu antara 4 dan 5, berada di atas 4 saja itu sudah bagus," katanya.
Survei ini menunjukkan bahwa meskipun telah merasa cukup memiliki informasi, pengetahuan, wawasan, modal sosial, serta kecenderungan kuat untuk berhati-hati agar tidak terpapar virus corona, namun warga DKI merasa belum siap memasuki era new normal.
Baca Juga: Jokowi Sebut Manajemen Satu Data Covid-19 Bisa Dilaporkan Secara Real Time
"Karenanya, wacana pemberlakuan tatanan kehidupan baru New Normal belum saatnya diberlakukan bagi warga DKI Jakarta," ujarnya lagi.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan sejak hari Jumat 29 Mei sampai 2 Juni 2020 dengan jumlah responden sebanyak 3.160 orang yang dikumpulkan melalui metode quota sample dengan variabel penduduk per kelurahan.
Survei dilakukan online melalui platform quatrics yang disebar melalui Whatsapp yang disebarkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI), Camat, Biro Tata Pemerintahan, dan Jaringan Komunitas Warga.
Metode analisa menggunakan formula Spearman rho untuk mengukur korelasi antar variabel dan faktor demografi.
Berita Terkait
-
PSBB Jakarta Diperpanjang Mulai Besok, Tanpa Batas Waktu Diakhiri
-
Gus Miftah: Virus Corona Kurang Tepat Disebut Azab dari Allah, Tapi...
-
Ogah Konvensional, Jokowi Ingin Tiru Cara Korsel Lacak Kasus Corona
-
Warga Depok Boleh Sholat Jumat di Masjid Mulai 5 Juni Besok
-
Buddy, Anjing Pertama di AS Ini Positif Virus Corona
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun