Suara.com - Survei atau hasil kajian cepat yang digarap Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas (DPO) Respon Covid-19 Inklusif mengatakan penanganan pandemi virus Corona di Indonesia belum menjangkau kaum disabilitas.
Dalam diksusi seminar via Zoom, Selasa (9/6/2020), penyandang disabilitas dikatakan masih jadi kelompok rentan saat bencana melanda Indonesia.
Hasil survei menunjukkan, bencana pandemi Covid-19 membuat kaum disabilitas kesulitan untuk mengakses berbagai aspek mulai sosial, ekonomi, hingga pendidikan.
Joni Yulianto selaku Inisiator Jaringan DPO Respon Covid-19 Inklusif, menjabarkan bahwa 80,9 persen dari 1.362 responden mengaku kesulitan selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Kesulitan itu mencangkup kesulitan mobilitas (30,25%), mendapat pendamping disabilitas (19,97%),...memenuhi kebutuhan pokok (1,76%), keuangan (1,62%), berjualan dan bersekolah (1,62%), dan lainnya (8,59%)," kata Joni Yulianto.
Dari hasil survei tersebut, Joni menghimbau agar pemerintah bisa menyusun protokol new normal atau kenormalan baru yang melibatkan kaum disabilitas.
Hal itu disebutnya sangat penting agar saat Indonesia mulai menekan kebijakan new normal, kelompok-kelompok rentan seperti kaum disabilitas tidak ditinggalkan begitu saja.
"Terkait dengan pemulihan ekonomi, tentu ini jadi perhatian serius karena di era new normal banyak pekerjaan infromal yang sebelumnya ditekuni kawan disabilitas jadi sangat sulit dilakukan," kata Joni.
"Jadi perlu ada ekosistem yang betul-betul mendukung, termasuk identifikasi lapangan-lapangan kerja baru dan dukungan penguatan kapasitas terkait pemulihan ekonomi."
Baca Juga: Covid-19: Apakah Pandemi Turut Berkontribusi dalam Perusakan Hutan Tropis?
Sementara dari sisi edukasi, Joni juga menyoroti kurangnya peran pemerintah terhadap kaum difabel. Dalam survei, kaum disabilitas dikatakan cukup kesulitan dalam mengakses pendidikan yang kekinian beralih secara online.
Sedangkan dari sisi sosial, pemerintah disebut bisa lebih peka dalam memfasilitasi ruang publik dengan standar dan protokol Covid-19 yang cocok dengan kaum disabilitas.
"Terkait dukungan sosial, agar penyedia layanan publik di era normal baru bisa menggunakan metode agar memastikan kaum disabilitas bisa lebih minim terpar (infeksi)," beber Joni.
"Misal dengan membangun antrian khusus, jam buka khusus, yang kami lihat sudah mulai di lakukan di beberapa negara lain."
Di sisi lain, Kementerian PPN/Bappenas mengakui pemerintah belum maksimal memasukan kaum disabilitas dalam penanganan pandemi virus Corona di Tanah Air.
Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Dr. Vivi Yuaswati mengatakan bahwa jaminan sosial bagi kaum disabilitas memang belum dipisahkan dan masih menyatu dengan kategori kelompok rumah tangga.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka