Suara.com - Masker menjadi salah satu kelengkapan yang harus dipakai saat keluar rumah, termasuk berbelanja di pasar-pasar di Jakarta saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Pengunjung yang tak menggunakan masker nantinya akan diusir dari pasar.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Arief Nasrudin. Bukan hanya tidak membawa, jika masker sekadar dikalungkan juga disebutnya terancam diusir.
"Jadi bagi konsumen yang melanggar protap kita, terpaksa sanksinya kita keluarkan dari pasar dan itu sangat terpaksa kita lakukan karena misalkan maskernya dikalungi, mereka belanja, jalan, tapi masker dikalungi," ujar Arief saat diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).
Ia mengatakan tak ingin kawasan pasar yang seharusnya menyediakan kebutuhan masyarakat di tengah merebaknya corona malah menjadi sarana penularan virus. Karena itu ia menyatakan dibutuhkan tindakan tegas untuk menjalankan protokol kesehatan.
"Saya berharap jangan sampai pasar tradisional menjadi titik merah penyebaran COVId-19 yang baru," jelasnya.
Terlebih lagi tujuannya dibuka pasar adalah untuk mengembalikan gairah ekonomi warga ibu kota.
Para pedagang akan kecewa dan semakin sulit keadaannya jika pasar harus ditutup lagi karena ada penyebaran corona.
"Pastinya secara ekonomi, ini akan memperburuk kondisi ekonomi pedagang-pedagang saat ini yang mereka merasa saat ini ada pelonggran PSBB, mereka berharap kegiatan ekonominya mulai ada pemulihan," pungkasnya.
Baca Juga: Senin Besok Mal di Jakarta Dibuka, Anies: Sudah Pada Kangen Ya?
Berita Terkait
-
Pemerintah Sedang Uji Klinis Obat Herbal COVID-19 di Wisma Atlet
-
Cegah Penularan Corona, Anies Minta Pergerakan Pengunjung Pasar Satu Arah
-
Pembelian Motor Secara Kredit Menurun Selama Pandemi Covid-19
-
Trenggiling Dihapus dari Daftar Obat, Lembaga Konservasi Sambut Positif
-
Pemerintah Gelontorkan Rp 2,36 T untuk Perkuat Lembaga Pendidikan Keagamaan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah