Suara.com - Hari ini, Jumat (12/6/2020) tepat satu pekan setelah dimulainya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Namun, ternyata kondisi penyebaran corona Covid-19 dianggap makin memburuk.
Ketua fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono bahkan menganggap saat ini DKI sudah dalam kondisi lampu kuning. Artinya, situasi dianggap berbahaya karena penambahan pasien Corona setiap harinya masih saja tinggi.
"Sekarang kondisinya di Jakarta sudah lampu kuning," ujar Gembong saat dihubungi, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya, kondisi lampu kuning ini karena pengawasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta penerapan PSBB transisi sangat lemah. Padahal berbagai pelonggaran yang dilakukan memiliki tujuan baik, yakni membuat kondisi ekonomi jadi lebih baik.
"Pengawasan kita sangat lemah, sangat lemah bukan sekadar lemah," bebernya.
Menurutnya, pengawasan lemah ini terlihat dari kegiatan masyarakat yang dibatasi 50 persen justru membludak. Ia menyebut Pemprov harus memiliki cara untuk memberikan pengawasan yang ketat.
"Bagaimana untuk mengontrol 50 persen kapasitas itu? Rumah makan katakanlah punya kursi 50, apakah betul bisa melaksanakan dengan kapasitas 25?" kata Gembong.
Selain itu, penindakan dari para petugas terhadap pelanggar PSBB disebutnya juga kurang tegas. Padahal dengan pemberian sanksi, otomatis masyarakat lain akan lebih patuh.
"Seperti di pasar kalau ada satu saja pedagang yang ditegur oleh Satpol PP yang lain pasti juga akan takut juga. Takut yang lain tidak bisa jualan. Tetapi ini kan tidak dilakukan," kata dia.
Baca Juga: Curi Start, Gerai Pakaian di Mal Kokas Sudah Buka di Masa PSBB Transisi
Berita Terkait
-
Nomor Ponsel Mendiang Gembong PDIP Dibajak OTK, Dipakai Nipu Minta Transfer Rp10 Juta
-
Diduga Jadi Faktor Wafatnya Gembong PDIP, Pimpinan DPRD DKI Tetap Ngotot Rapat di Puncak
-
Tak Terima Rapat di Puncak Disebut Faktor Wafatnya Gembong, Pimpinan DPRD DKI: Ada-ada Saja Deh
-
Politisi PDIP Gembong Warsono Meninggal Dunia Hingga Cawapres Ganjar akan Diumumkan pada Waktunya
-
Terakhir Bertemu Mendiang Gembong Warsono 2 Pekan Lalu, Heru Budi Merasa Kehilangan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh