Suara.com - Sudah lebih dari sepekan jumlah kasus Virus Corona atau Covid-19 mencapai angka 1.000 orang. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hal tersebut dikarenakan adanya tracing yang dilakukan secara agresif serta pemeriksaan yang masif.
Beberapa provinsi, jelasnya, melaporkan kasus positif baru dengan angka besar. Yuri mengungkapkan, penyebabnya karena kontak tracing yang dilakukan lebih agresif ketimbang sebelumnya.
"Hasil kontak tracing inilah yang kemudian dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan PCR atau menggunakan PCM dan didapatkan hasil positif di beberapa tempat yang signifikan bertambah," kata Yuri saat konferensi pers yang dikutip melalui siaran langsung YouTube BNPB, Sabtu (20/6/2020).
Pemeriksaan terhadap rekam aktivitas dari orang yang sudah terkena Covid-19 pun dianggapnya penting dilakukan agar mencegah banyak orang lainnya ikut tertular. Selain itu, pihaknya juga secara ketat melakukan isolasi ataupun melaksanakan perawatan apabila dibutuhkan.
"Ini menjadi penting agar tidak menjadi sumber penularan baru di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Diketahui, data kasus positif Covid-19 per Sabtu (20/6/2020) bertambah 1.226 orang. Dengan begitu, total seluruh kasus positif Covid-19 di tanah air menjadi 45.029 orang.
Yuri juga menjelaskan pasien yang sembuh bertambah 534 orang sehingga totalnya menjadi 17.883 orang. Lalu yang meninggal dunia juga kian bertambah 56 orang menjadi 2.429 orang.
Adapun hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan (ODP) dengan jumlah 37.336 orang. Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 13.150 orang.
Baca Juga: Update Corona RI 20 Juni: 1.226 Pasien Positif, 534 Sembuh, 56 Meninggal
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?