Suara.com - Seorang citizen journalist yang melaporkan kondisi wabah Covid-19 di Kota Wuhan, China, dikabarkan ditangkap dengan tuduhan membuat kekacauan publik.
Menyadur Asia One pada Rabu (24/6/2020), Zhang Zhan yang menjadi citizen journalist dan mantan pengacara, ditangkap oleh pihak berwajib China setelah mengabarkan perkembangan Covid-19.
Pihak keluarga diberitahu pada hari Jumat tentang penangkapan Zhang Zhan karena diduga "terlibat pertengkaran dan memprovokasi masalah", tuduhan yang sering digunakan oleh pihak berwenang untuk menahan para pembangkang di China. Penangkapan itu disetujui oleh jaksa penuntut di distrik Pudong Shanghai.
Zhang, wanita berusia 37 tahun berada di tahanan polisi di distrik Pudong Shanghai, menurut pemberitahuan resmi yang diberikan kepada orang tuanya.
"Saya sangat khawatir tentang kesehatannya dan kondisi penahanannya, dan ibunya sangat sedih," kata ayah Zhang yang berusia 63 tahun dikutip dari Asia One.
"Kami tidak memiliki koneksi atau uang untuk membebaskannya- kami berada dalam situasi yang sangat tidak berdaya." tambahnya.
Zhang melakukan perjalanan ke Wuhan pada awal Februari. Dia menyiarkan langsung apa yang dilihatnya di kota itu pada platform Twitter, YouTube, dan media sosial lainnya.
Zhang juga menulis sebuah artikel yang mengkritik tanggapan pihak berwenang terhadap wabah di Wuhan, ia mengatakan pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah yang melanggar hak asasi manusia. Dia juga mempertanyakan apakah pihak berwenang telah menutupi parahnya wabah.
Zhang bukanlah citizen journalist pertama yang ditangkap setelah menyiarkan perkembangan Covid-19. Sebelumnya ada Li Zehua, juga dikenal sebagai Kcriss Li, muncul kembali di media sosial pada akhir April setelah dia hilang selama hampir dua bulan. Li mengatakan bahwa dia ditahan di pusat karantina dan kemudian dikirim ke fasilitas isolasi di kota kelahirannya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Buatan China Siap Uji Coba Tahap Akhir di UEA
Chen Qiushi, mantan pengacara hak asasi manusia yang menjadi jurnalis, melakukan perjalanan ke Wuhan pada akhir Januari untuk melaporkan situasi yang memburuk. Keberadaannya tetap tidak diketahui, bersama dengan vlogger lainnya bernama Fang Bin.
Zhan Jiang, pensiunan profesor jurnalisme dan komunikasi di Universitas Studi Asing Beijing, mengatakan citizen journalist tidak memiliki perlindungan hukum di China dan dipandang oleh pihak berwenang sebagai "pembuat onar".
"Tidak ada pengakuan resmi dan tidak ada hukum yang bisa digunakan untuk membela mereka (citizen journalist)," kata Zhan.
"Mereka juga dipandang sebagai orang yang terbuangan dan dianggap semua tindakan mereka tidak ada yang dianggap baik di mata publik. Ini adalah hasil dari propaganda dan sensor pemerintah selama bertahun-tahun," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara