News / Nasional
Kamis, 04 Desember 2025 | 20:46 WIB
Foto udara Permukiman penduduk yang masih terendam banjir di Desa Cot Bayu, Trumon Tengah, Aceh Selatan, Aceh, Senin (1/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU]
Baca 10 detik
  • Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, membantah keras isu 250 warga Kampung Dalam meninggal akibat banjir bandang pada Kamis (4/12/2025).
  • Pemerintah daerah telah mendirikan Posko Bicara Alam di Desa Paya Bedi untuk menyajikan data penanganan bencana yang valid dan akurat.
  • Upaya distribusi logistik terus dilakukan menggunakan berbagai alat, termasuk traktor, untuk menjangkau desa-desa terdampak parah.

Suara.com - Di tengah duka bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Aceh Tamiang, beredar sebuah isu menyesatkan yang meresahkan publik. Kabar bohong yang menyebutkan 250 warga di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, meninggal dunia akibat tersapu banjir, dipastikan tidak benar.

Bantahan keras ini datang langsung dari orang nomor satu di Aceh Tamiang, Bupati Armia Fahmi. Ia menegaskan bahwa informasi yang telah beredar luas tersebut adalah hoax dan meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya pertegas, itu tidak benar (isu 250 warga Kampung Dalam meninggal). Jangan dipercaya, itu adalah informasi sesat," kata Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, saat dikonfirmasi dari Banda Aceh pada hari Kamis (4/12/2025).

Untuk meredam kepanikan dan memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, pemerintah daerah telah mendirikan posko data terpusat.

Armia Fahmi mengarahkan warga yang ingin mengetahui perkembangan valid penanganan bencana untuk merujuk langsung ke sumber resmi.

"Kalau mau tanya data yang valid, silakan datang ke Posko Bicara Alam yang ada di perumahan prabu Desa Paya Bedi," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

Armia tidak menampik adanya korban jiwa akibat bencana dahsyat tersebut. Ia membenarkan bahwa ada warga di Kampung Dalam yang meninggal dunia, namun ia memastikan jumlahnya tidak mencapai ratusan seperti yang dinarasikan dalam hoax.

Ia juga meluruskan bahwa lokasi tersebut bukanlah sebuah wilayah pedalaman yang terisolasi.

"Ada di Kampung Dalam yang meninggal di situ. Tetapi saya pikir tidak terlalu banyak," katanya.

Baca Juga: DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!

Untuk memperkuat bantahannya, Armia Fahmi bahkan membagikan pengalaman pribadinya saat terjebak dan harus menerobos kepungan banjir di wilayah yang sama.

Menurut kesaksiannya, kondisi di lapangan tidak seperti yang digambarkan dalam isu mengerikan tersebut.

"Kemarin saya menyeberang sungai lewat Kampung Dalam. Tapi karena arusnya kuat, saya lewat bagian air tenang. Kami mutar dan masuk ke situ, kami lihat tidak ada apa-apa. Saya kira tidak terlalu banyak. Tidak ada orang-orang mengapung," tegas Armia.

Di sisi lain, pemerintah daerah terus menggenjot upaya penanganan pascabencana. Armia menuturkan bahwa proses pendistribusian bantuan logistik ke desa-desa terdampak terus berjalan.

Berbagai jenis alat transportasi, termasuk traktor, dikerahkan untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses dan memastikan bantuan sampai ke tangan warga yang membutuhkan.

"Ini sudah ada banyak perlengkapan traktor kosong untuk mengirim terus ke kampung-kampung yang diperkirakan belum kita sentuh, terutama di daerah Tenggulun, Tamiang Hulu. Sungai Iyu dan Banda Mulia," kata Armia Fahmi.

Load More