Suara.com - Ontario, salah satu prvinsi di Kanada, mengeluarkan kebijakan kontroversial yang memungkinkan orang dengan infeksi virus Corona tanpa gejala untuk segera kembali ke tempat kerja.
Menyadur The Stars, perusahaan diminta untuk melakukan tindak pencegahan penyebaran virus Corona dengan memisahkan pekerja positif Covid-19 tanpa gejara, dengan yang sehat, sebagaimana menurut pedoman yang dirilis Rabu (24/6/2020).
Dokumen pedoman itu mengatakan karyawan positif Covid-19 tanpa gejala sebagai bagian penting bagi operasi perusahan. Mereka diizinkan kembali bekerja apabila mendapat izin petugas kesehatan setempat.
"Ketika kita belajar lebih banyak, kita mengubah banyak hal, kita beradaptasi," kata Kepala Petugas Kesehatan Ontario David Williams dikutip The Stars, Kamis (25/6/2020).
Kebijakan itu menimbulkan berbagai respon dari mulai ahli kesehatan hingga pejabat. Pasalnya, orang tanpa gejala tetap bisa menyebarkan virus.
Keith Currie, presiden Federasi Pertanian Ontario, mengatakan bahwa pengusaha harus memisahkan pekerja positif, atau jika itu tidak mungkin, katakan pada mereka untuk tidak bekerja.
Currie mengatakan siapa pun yang merasa tidak nyaman bekerja tidak harus melakukannya, dan akan berhak atas kompensasi pekerja.
Sementara Susana Caxaj, seorang profesor keperawatan dan koordinator Kelompok Kerja Pakar Kesehatan Pekerja Migran, mengatakan asumsi bahwa pekerja tanpa gejala tidak akan menyebakan virus adalah mimpi di siang bolong alias angan-angan belaka.
Menurutnya, para pekerja tanpa gejala, khususnya dibidang pertanian, berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan lantaran besarnya tenaga yang terkuras selama berjam-jam.
Baca Juga: Hits: Vagina Kesemutan, Wanita Ini Ngaku Dirinya Vampir
"Mereka mendorong fisik mereka hingga batas. Jika seseorang sebenarnya tidak menunjukkan gejala tetapi pra-gejala, kita bisa menempatkan orang itu pada risiko yang lebih besar," jelas Caxaj.
Berita Terkait
-
Begini Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Bisa Mencemari Lingkungan Sekitarnya!
-
Benarkah Virus Corona Bertahan Lebih Lama pada Orang Tanpa Gejala?
-
6 Pantai Telanjang Terkenal di Dunia, Ada yang Deket Kampus
-
Ada Permainan Rasis di Rumah Sakit, Pemerintah Kanada Langsung Turun Tangan
-
Golongan Darah O Berisiko Kecil Alami Covid-19 Parah, Bagaimana yang Lain?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah