Suara.com - Politikus Fahri Hamzah turut berkomentar soal kemarahan Presiden Joko Widodo kepada menteri-menterinya. Fahri menemukan ada kejanggalan dalam video kemarahan Presiden tersebut.
Fahri menyoroti soal waktu kejadian Presiden Jokowi marah-marah dan tanggal diunggahnya video tersebut oleh kanal Youtube resmi milik Sekretariat Presiden itu.
Video kemarahan Presiden Jokowi pada menterinya itu diunggah pada tanggal 28 Juni, sementara itu pidato tersebut telah disampaikan pada 18 Juni lalu dalam sidang paripurna kabinet.
"Berita hari ini: Presiden marah 18 Juni 2020. Terdengar marah 28 Juni 2020. Jarak Marah-Terdengar 10 hari. Apa yang terjadi?" sentil Fahri Hamzah lewat Twitter-nya, Senin (29/6/2020).
Fahri mempertanyakan maksud dari insiden kemarahan Presiden Jokowi tersebut. Ia lantas menanyakannya kepada publik.
"Apakah kemarahan presiden mewakili perasaanmu, dinda?" tanya Fahri.
Mantan politikus PKS itu kemudian menyentil jika kemarahan Presiden itu terjadi pada 11 hari yang lalu, maka sudah seharusnya ditanggapi. Ia pun mempertanyakan jika kemarahan Presiden itu benar-benar serius, siapa yang telah menanggapinya.
"Marah besar Presiden @jokowi 11 hari lalu di istana negara di depan para pejabat negara siapa yang harus menanggapi ya? Kan marahnya serius masa enggak ada follow up? Ada yang tahu?"tanya Fahri Hamzah.
Sementara itu ihwal baru diunggahnya video pidato Jokowi pada 28 Juni tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa mulanya sidang tersebut bersifat internal.
Baca Juga: Kabinet 2014 Dinilai Lebih Baik, Refly Harun: Menteri Sekarang Sadar Kamera
"Namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang baik dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk memublikasikannya. Makanya baru diunggah hari ini," ujar Bey saat dikonfirmasi, Minggu (28/6/2020).
Dari video berdurasi lebih dari 10 menit itu terlihat, Jokowi memberikan arahan yang tegas kepada para menterinya, bahkan sempat menyatakan kejengkelannya karena sampai saat ini disebutnya belum ada progres yang signifikan dari kerja jajarannya dalam tiga bulan terakhir.
Padahal, situasi yang berkembang saat ini memerlukan langkah extraordinary karena dunia, termasuk Indonesia, sudah diambang krisis.
Jokowi bahkan mengatakan akan melakukan langkah-langkah extraordinary apa pun demi menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia, termasuk reshuffle.
Berita Terkait
-
Amarah Jokowi Sudah Level 9, Pakar: 'Bahaya' Dikatakan Berkali-kali
-
Tengku Zul Komentari Jengkelnya Jokowi ke Kemenkes: Pak Presiden Heran?
-
Rilis Video Jokowi Ancam Reshuffle, Istana Ungkap Alasannya
-
Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Terlihat Sibuk, Tapi Jalan di Tempat
-
Fahri Hamzah: Dapur dan Operator Pemerintah Gak Mantap
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus