Suara.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih merebak di Tanah Air. Merujuk pada data pemerintah hari Selasa (30/6/2020) kemarin, ditemukan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.293 kasus sehingga total ada 56.385 orang dinyatakan positif Covid-19.
Dalam diskusi bertajuk 'Covid-19 Dalam Angka' yang disiarkan akun Youtube BNPB, Rabu (1/7/2020) hari ini, Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 menyampaikan ihwal perhitungan angka kasus Covid-19. Disampaikan jika angka seribu pasien positif belakangan ini justru memungkinkan positivity rate menurun persentasenya.
"Pada pertengahan Mei, kita lihat ada 3.448 orang positif dalam waktu seminggu. Itu ya kurang lebih seharinya sekitar 400-500 orang yang positif saat itu," kata Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah.
Dewi menyebut, pemeriksaan dalam rentan waktu tersebut --pertengahan Mei-- sebanyak 26 ribu. Artinya, angka positivity rate berkisar sebesar 13 persen.
Sementara itu, pada Bulan Juni angka penambahan kasus positif Covid-19 malah meroket tajam. Dewi menyebut jika kasus Covid-19 bisa menyentuh angka ribuan.
"Bayangkan ada 8.227 kasus positif dalam waktu seminggu. Ini berarti satu harinya ada sekitar seribu kasus positif baru. Tetapi yang diperiksa ini mencapai 55 ribu," papar Dewi.
Pada rentan waktu tersebut, Dewi mengatakan jika positivity rate turun menjadi 12 persen dibandingkan pada pertengahan Mei dengan angka 13 persen. Hal itu disebabkan lantaran semakin banyak tes yang dilakukan, maka angka positivity ratenya akan semakin rendah.
"Semakin besar jumlah tes yang kami lakukan, maka seharusnya angka positivity ratenya akan semakin rendah. Kalau orang yang diperiksa hanya orang sakit, itu positivity ratenya tinggi," jelasnya.
"Ketika angka positif kita semakin turun, itu kami mencoba memeriksa orang-orang yang bahkan mungkin enggak punya gejala. Makanya tadi lebih tingggi pemeriksaan orang-orang yang risiko dan gejalanya kecil, maka angka positifnya akan jauh lebih rendah," tutuo Dewi.
Baca Juga: Masih Disuruh Kerja Bosnya, Buruh Bekasi Jadi Sumber Penularan Virus Corona
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing