Suara.com - Seekor harimau Siberia menyerang staf hingga tewas di hadapan pengunjung Kebun Binatang Zurich, Swiss. Menyadur BBC, peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 13.20 waktu setempat.
Zookeeper berusia 55 tahun tersebut dilaporkan meninggal di tempat kejadian setelah rekannya mencoba menolong.
Investigasi sedang berlangsung untuk menelusuri, mengapa penjaga kebun binatang itu ada di dalam kandang bersama dengan binatang buas tersebut.
Juru bicara kepolisian Zurich, Judith Hoedl mengatakan tim darurat langsung datang ke lokasi kejadian dan mencoba mengalihkan perhatian harimau untuk menolong staf yang diserang.
"Sayangnya semua bantuan datang terlambat," kata Judith Hoedl.
Direktur kebun binatang Zurich, Severin Dressen, mengatakan staf yang diserang adalah seorang penjaga kebun binatang dan bekerjadi sana selama beberapa waktu.
"Simpati penuh kami adalah dengan kerabat korban," tambah Dressen.
Sementara itu, pengunjung yang menyaksikan serangan harimau mendapat konseling dari profesional untuk mengatasi syok dan Kebun Binatang Zurich tutup pada hari Minggu, sehari setelah kejadian.
Harimau Siberia yang menyerang staf ini bernama Irina. Ia lahir di Kebun Binatang Denmark pada 2015 dan pindah menjadi anggota Kebun Binatang Zurich tahun lalu.
Baca Juga: Kebun Binatang Putar Otak Agar Rusa Tak Dipotong untuk Makan ke Macan
Serangan binatang di kebun binatang dan cagar alam relatif jarang, tapi ini bukan serangan pertama yang dilaporkan di kebun binatang Zurich.
Pada bulan Desember 2019, seekor buaya di kebun binatang ini menggigit tangan seorang staf ketika melakukan pembersihan rutin di kandang hewan.
Reptil itu mencengkeraman tangan staf dengan sangat kuat dan tak mau melepasnya. Pihak kebun binatang terpaksa menembak buaya itu demi menyelamatkan staf yang diserang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check