Suara.com - Rapid test kit yang diproduksi dalam negeri dipatok seharga Rp 75 ribu per buah. Meski begitu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meyakini rapid test yang dinamai RI-GHA Covid-19 tersebut akan lebih murah ketimbang produk rapid test impor.
Muhadjir menuturkan produk yang diproduksi hanya dalam waktu dua bulan itu dinilai akan mampu bersaing dengan produk rapid test kit luar negeri. Bahkan, Mantan Mendikbub ini pun menyampaikan tidak akan segan ikut banting harga apabila produk luar negeri membanting harga.
"Kita juga harus siap-siap melayani dengan banting harga juga dengan kualitas yang sama, harus begitu kalau tidak begitu saya khawatir kita pasti akan terus tergilas oleh produk luar dan ini sangat tidak membanggakan untuk kita semua," tutur Muhadjir saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (9/7/2020).
Selain itu, dia juga menilai kalau batas maksimal harga rapid test kit yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni Rp 150 ribu sudah tepat. Akan tetapi, ia mendorong agar harganya bisa ditekan semakin murah.
"Maksimum Rp 150 ribu harga kita upayakan kita tekan semakin rendah. Saya sudah sampaikan kepada Kepala BPPT jadi Rp 75 ribu. Ini kan bisa jadi patokan riil di lapangan, kalau ada produk yang harganya di atas ini, kan tidak laku," ujarnya.
Menristek Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan rapid test tersebut diproduksi hanya dalam waktu dua bulan. RI-Gha Covid-19 itu diklaim bisa cepat mendeteksi karena hasilnya muncul dalam waktu 15 menit.
Produk rapid test tersebut juga sudah melalui uji validasi skala lab dengan hasil nilai sensitifitas untuk IGM-nya 96,8 persen dan IGG-nya 74 persen melalui pengujian pada 40 serum pasien yang positif dari Balitbangkes.
"Artinya yang dilakukan dengan artificial," ujarnya.
Bambang menuturkan rapid test RI-Gha Covid-19 sudah digunakan dalam jumlah ribuan di Jogjakarta, Solo, Semarang dan Surabaya. Uji lapangan juga sempat dilakukan untuk 6.000 kit di beberapa puskesmas, salah satunya di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Rapid Test Produksi Dalam Negeri, Dibuat Hanya 2 Bulan
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel
-
Tampang Dewi Astutik, Buron Elite Narkoba Rp5 T, Terkulai di Kamboja Usai Sering Ganti Penampilan
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang
-
Kondisi Membaik, Penyidik Ambil Keterangan ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Apa Hasilnya?
-
Status Internasional Bandara IMIP Dicabut, Said Didu Bongkar Sosok 'Bintang' di Baliknya
-
Nasabah Mirae Asset Kehilangan Puluhan Miliar, Tuding Sistem Lemah dan Lapor Polisi
-
Jejak Gus Yaqut di Skandal Kuota Haji, KPK Bongkar 'Permainan' Jatah Tambahan 20 Ribu
-
Respons Golkar Usai Bupati di Aceh Bilang Prabowo Presiden Seumur Hidup