Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap salah satu faktor penyumbang kasus positif masih belum turun lantaran ketidakdisiplinan masyarakat saat menggunakan masker.
"Sekarang terlihat bahwa salah satu faktor yang paling menyumbang kasus positif terbanyak adalah ketidakdisiplinan menggunakan masker, ini menjadi penting," ujar Yurianto dalam siaran youtube BNPB, Sabtu (11/7/2020).
Hal ini menyusul penambahan kasus positif sebanyak 1.671 orang per 11 Juli 2020. Sehingga total kasus positif di Indonesia menjadi 74.018.
Karena itu, Yurianto mengingatkan kembali masyarakat agar disiplin menggunakan masker. Menurutnya, penting untuk memilih masker yang nyaman dan memiliki kualitas yang bagus.
"Gunakan masker yang nyaman untuk dipakai. masker kain sebenarnya memiliki kualitas yang cukup bagus, namun apabila desainnya terlalu ketat menutupi hidung ini juga membuat tidak nyaman," ucap dia.
Selain masker kain, masyarakat juga bisa menggunakan masker kertas atau medis.
"Kemudian masker kertas atau masker yang sering digunakan oleh tenaga medis itu juga menjadi salah satu contoh masker yang bisa digunakan. Saat ini kita sudah bisa mendapatkan di mana-mana dengan mudah. Oleh karena itu gunakan masker menjadi penting," kata Yurianto.
Ia berharap dengan kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, kasus Covid-19 di Indonesia bisa segera dikendalikan.
"Silakan gunakan masker yang nyaman, yang bisa anda dapatkan dengan mudah. Namun betul-betul mampu melindungi saluran nafas kita, hidung dan mulut dengan baik. Dengan cara ini maka kita akan bisa mengendalikan semuanya," katanya.
Baca Juga: Ikuti Percobaan Vaksin Covid-19, Pria Ini Yakin Punya Antibodi Virus Corona
Sebelumnya, penambahan kasus positif sebanyak 1.671 orang per 11 Juli 2020.
Sehingga total kasus positif di Indonesia menjadi 74.018. Kemudian jumlah pasien yang sembuh hari ini mencapai 1.190 orang. Sehingga total 34.719 pasien Covid-19 yang sembuh.
Adapun penambahan kasus yang meninggal sebanyak 66 orang dan total sebanyak 3.535 pasien Covid-19 yang meninggal.
Selanjutnya kata Yurianto pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 34.887 orang pasien dan pasien dalam pengawasan pasien yakni 13. 752 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik