Suara.com - Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa turut berkomentar soal pencalonan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Raka Buming Raka yang maju sebagai Calon Walikota Solo di Pilkada 2020.
Ernest berpendapat bahwa jika seorang putra presiden ikut dalam sebuah kontestasi poiitik, wajar bila rakyat akan selalu mengaitkan hubungan antara bapak dan anak tersebut.
"Ikut Pilkada adalah hak warga negara. Tapi kalau anak presiden ikut Pilkada lalu berharap rakyat tidak mengaitkan dua hal itu, rasanya kok terlalu naif," ujar Ernest dikutip Suara.com dari cuitan Twitter-nya, Jumat (17/7/2020).
Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka resmi diusung oleh PDIP untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo.
Untuk maju sebagai Cawalkot itu, Gibran harus melalui sebuah persaingan dengan Achmad Purnomo yang sama-sama berasal dari PDIP.
Achmad Purnomo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo mengaku sudah menduga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka akan mendapatkan tiket dari PDIP untuk maju dalam Pilkada Kota yang sedang ia pimpin.
Sejak awal ia menduga Gibran yang akan dipilih oleh partai berlambang banteng itu karena Gibran adalah anak presiden.
"Iya, gimana lagi. Pertama tentunya karena Gibran putranya presiden. kedua, barang kali masih muda. Saya kan sudah tua, mungkin begitu," kata Purnomo seperti dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Jumat (17/7/2020).
Jokowi memanggil Purnomo
Baca Juga: Gibran Sebut Punya Chemistry dengan Teguh Prakosa
Purnomo mengakui mengetahui keputusan DPP PDIP Kota Solo mengusung Gibran sejak Kamis (16/7/2020). Ia mengetahuinya langsung dari Jokowi saat ia bertemu menghadap Jokowi di Istana pada Kamis.
"Tadi saya di Istana diberitahu pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran dan Teguh (Gi-Guh) bukan Pu-Guh (Purnomo dan Teguh)," ungkapnya.
Meski demikian, Purnomo mengaku sudah mengikhlaskan keputusan akhir dari PDIP yang lebih memilih mengusung Gibran.
"Saya ndak apa-apa. (Saya) tidak tahu pertimbangan DPP apa, yang tau DPP kenapa yang diberikan rekomendasi mas Gibran," tuturnya.
Saat disinggung mengenai kedatangan Purnomo ke Jakarta untuk menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Purnomo membantahnya. Ia mengaku kedatangannya di Jakarta karena dipanggil oleh Jokowi.
"Saya nggak dipanggil bu Mega, saya dipanggil Presiden kok," ujarnya.
Berita Terkait
-
Gibran Sebut Punya Chemistry dengan Teguh Prakosa
-
Anak Presiden Dapat Rekom Maju Cawali, Pengamat Sebut Pilkada Solo Selesai
-
Jadi Cawalkot Solo, PDIP Minta Gibran Sekolah Lagi
-
Selain Gibran, Ini 44 Paslon yang Diusung PDI Perjuangan untuk Pilkada 2020
-
PDIP Resmi Kasih Tiket Anak Seskab Pramono, Hanindhito Jadi Cabub Kediri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf