Suara.com - Mantan Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung (Kejagung) Chairul Imam menganggap intelijen Kejagung lemah menjalankan tugasnya.
Sehingga, ia menilai ada faktor kecolongan soal kasus buronan kasus hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
Chairul mengatakan, selama ini Kejagung mampu meringkus buronan yang kabur hingga keluar negeri. Akan tetapi, begitu sulit ketika mau menangkap buronan dengan julukan 'Joker' tersebut.
"Saya lihat ini kebobolan karena beberapa kali kita membawa buronan dari luar negeri bahkan dari negara-negara atau tempat-tempat yang tidak punya perjanjian ekstradisi dengan kita, kita bisa berhasil," kata Chairul dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (18/7/2020).
Namun, menurutnya, Djoko Tjandra sulit tertangkap itu bukan hanya kesalahan satu pihak saja. Kalau misalkan, Djoko sudah divonis dengan dua tahun penjara maka seharusnya pihak Kejagung bisa mengamati pergerakannya.
Akan tetapi, menurutnya, Djoko justru dengan bebasnya bisa berkeliaran hingga ke luar negeri. Bahkan, tidak ada satu pun aparat penegak hukum yang mengendus saat Djoko bolak balik Kuala Lumpur-Indonesia.
"Mau masuk Indonesia atau tidak mau pergi ke mana seharusnya diikutin terus. Tetapi kelihatannya tidak diikuti," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang