Suara.com - Para peneliti telah membuat banyak kemajuan di mana beberapa negara telah berada di tahap akhir uji coba vaksin Covid-19. Kendati begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pesimis vaksin bisa tersedia tahun ini.
Menyadur Channel News Asia (CNA), kepala program darurat WHO, Dr Mike Ryan menyebut distribusi vaksin Covid-19 mungkin tak akan bisa berlangsung tahun ini.
Kendalanya, secara teknis vaksin masih belum tersedia kendati telah menunjukan hasil yang memuaskan saat diuji coba ke manusia.
Sementara dari sisi WHO, Dr Ryan menyebut pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memastikan distribusi vaksin yang adil. Hal itu diperkirakan butuh waktu.
"Kami membuat kemajuan yang baik. Secara realistis, ini akan jadi bagian pertama untuk tahun depan sebelum kita mulai melihat orang-orang mendapatkan vaksinasi," kata Dr Ryan, dikutip CNA, Kamis (23/7/2020).
Setidaknya kini ada tiga kandidat vaksin yang telah menunjukan hasil menjanjikan.
Ketiganya antara lain dikembangkan oleh AstraZeneca bersama dengan Universitas Oxford, CanSinoBiologics Inc dari China, dan BioNTech dan perusahaan obat Amerika Serikat (AS) Pfizer Inc.
Dr Ryan mengatakan tugas WHO adalah memperluas akses dari vaksin potensial tersebut dan untuk membantu meningkatkan kapasitas produksi.
"Dan kita harus adil tentang ini, karena ini adalah barang global," kata Dr Ryan.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2020: Usaha Keras Melindungi Anak dari Pandemi Covid-19
"Vaksin untuk pandemi ini bukan untuk orang kaya, mereka bukan untuk orang miskin, mereka untuk semua orang," tandasnya.
Berita Terkait
-
2 Staf Positif Corona, DPRD Makassar Perketat, Tamu Harus Rapid Test
-
Terpopuler: Penularan Virus Corona di Rumah, Tanda Kecanduan Sabu
-
Update Covid-19 Global: Rekor Lonjakan Kasus Baru, Hampir 280 Ribu Sehari
-
Hari Anak Nasional 2020: Dilema Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19
-
Tugas dan Fungsi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang Dibubarkan Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu