Suara.com - Misteri kematian puluhan hewan ternak di Desa Pohan Tonga, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara mulai menemukan titik terang. Sosok misterius yang menghisap darah puluhan hewan ternak terekam dalam kamera CCTV.
Dari rekaman CCTV tersebut terungkap, pelaku penghisap darah para hewan ternak bukanlah vampir, melainkan seekor hewan yang bentuknya seperti musang.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Sibaban mengatakan sudah menerjunkan tim gabungan yang terdiri atas polisi, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Pemkab Tapanuli Utara ke lokasi untuk menyelidiki sekaligus membuat jebakan.
"Saya pimpin rapat di lokasi. Kita lakukan jebakan, semua kandang ternak pasang lampu," kata Nikson dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Kamis (23/7/2020).
Nikson juga mengerahkan timnya untuk menyusuri sungai-sungai di desa yang diduga menjadi te,pat persembunyian hewan tersebut.
Meski sosok penghisap darah telah terekam kamera CCTV, Nikson tak menutup kemungkinan adanya makhluk lain yang menjadi pelaku yang menyebabkan puluhan hewan ternak warga tewas mendadak.
"Dugaan ke arah binatang lain masih ada, karena ada warga lapor ke saya binatang itu besar, tidak seperti musang," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi BBKSDA Sumatera Utara Wilayah IV Tarutung Manigor Lumbantoruan mengatakan, dari hasil analisa timnya menyimpulkan besar dugaan makhluk penghisap darah ternak adalah hewan jenis musang besar atau binturong.
"Hewan yang memangsa ratusan ternak dan hanya memakan isi perut serta menghisap darahnya, merupakan jenis musang (binturong)" ujar Manigor.
Baca Juga: Bukan Dibunuh Vampir, Misteri Hewan Ternak Mati Kehabisan Darah Terungkap
Hewan tersebut memiliki berat tubuh dewasa mencapai 20 kilogram. Hewan yang masuk jenis kucing beruang itu memiliki cakar dengan panjang 1,5 hingga 2 sentimeter.
Hewan tersebut masuk dalam daftar merah International Union From Conservative of Nature (IUCN) yang terancam punah. Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan hewan dengan nama latin Arctictis binturong sebagai satwa yang dilindungi.
Sayembara Rp 10 Juta
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan membuat sayembara berhadiah Rp 10 juta bagi siapapun yang bisa mengungkap kematian misterius puluhan hewan ternak di wilayahnya.
"Saya siapkan hadiah Rp10 juta bagi siapa saja yang bisa menangkap dan mengungkap apa penyebab kematian hewan ternak warga yang menjadi keresahan saat ini," kata Nikson.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional