Suara.com - Khutbah Idul Adha dilaksanakan sebagai pengiring salat Idul Adha yang dianggap sebagai penanda bahwa salat tersebut ada pada momen penting. Hal ini sama seperti Khutbah salat Idul Fitri, salat Jumat, dan khutbah istisqa’.
Merujuk pada sidang isbat, Selasa (21/7/2020), Kementerian Agama RI melalui konferensi video menyatakan bahwa 1 Dzulhijjah resmi ditetapkan pada Rabu (22/7/2020), dan Hari Raya Idul Adha pada Jumat (31/7/2020)
"Berdasarkan hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia, maka secara mufakat dinyatakan 1 Zulhijjah 1441 Hijriah pada hari Rabu 22 Juli 2020 dan dinyatakan Idul Adha tanggal 10 Zulhijjah jatuh pada Jumat tanggal 31 Juli 2020," ujar Menteri Agama Fachrul Razi.
Menyadur dari Nu Online, oleh Mahbib, Rasulullah memerintahkan umat muslim untuk keluar rumah bersama-sama merayakan hari bahagia tersebut. Sebab, Idul Adha merupakan waktu yang istimewa. Begitu juga dengan wanita yang sedang menstruasi, mereka juga berhak mendengarkan khutbah, melantunkan takbir, berdoa, dan berdzikir.
Diterangkan dalam kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan 'Ali asy-Asyarbaji, khutbah Idul Adha dilaksanakan setelah shalat dua rakaat usai. Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar menunaikan dua salat Idul Adha sebelum khutbah Idul Adha.
Hukum khutbah Idul Adha memang sunnah. Tapi, ketika dikerjakan harus tetap memenuhi rukun khutbah. Rukun khutbah Idul Adha yakni memuji Allah, membaca shalawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua.
Adapun Khatib yang disyaratkan berdiri bila mampu saat berkhutbah, disunnahkan menyela kedua khutbah dengan duduk sebentar. Sebagaimana diungkap dalam hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
Pada khutbah pertama, khatib disunnahkan memulainya dengan membaca takbir hingga sembilan kali. Lalu pada khutbah kedua, khatib membukanya dengan takbir tujuh kali.
Baca Juga: Larangan Potong Rambut dan Kuku Bagi yang Ingin Berkurban Idul Adha
Lain halnya dengan jamaah saat khutbah Idul Adha. Jamaah diperintahkan untuk tenang, mendengarkannya secara seksama, agar memperoleh proses kesempurnaan salat Idul Adha.
Itulah tata cara khutbah Idul Adha 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD