-
Pengelolaan limbah penting dalam transformasi industri nasional menuju praktik hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan Strategi Baru Industrialisasi Nasional.
-
Ekonomi sirkular mengurangi emisi dan limbah, sekaligus meningkatkan nilai tambah, mengurangi impor, dan menciptakan green jobs.
-
Kemenperin, melalui UPT seperti BBSPJPPI Semarang, mendorong industri menerapkan 5R dan membangun IPAL berbasis sirkular untuk efisiensi dan kepatuhan standar.
Suara.com - Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita mengingatkan pentingnya pengelolaan limbah sebagai bagian dari arah pembangunan industri nasional ke depan.
Upaya ini ditempatkan dalam kerangka transformasi industri menuju pengelolaan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.
Ia menilai praktik industri hijau dan penerapan ekonomi sirkular menjadi agenda strategis dalam memperkuat kemandirian industri sekaligus menjaga keberlanjutan pertumbuhan.
Pendekatan tersebut dinilai relevan di tengah tuntutan global terhadap industri yang semakin berorientasi pada aspek lingkungan.
“Dengan ekonomi sirkular, industri dapat mengurangi emisi dan limbah sekaligus meningkatkan nilai tambah, mengurangi ketergantungan impor, serta menciptakan lebih banyak green jobs. Inilah arah pembangunan industri masa depan melalui Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN),” kata Agus dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).
Sejalan dengan arahan tersebut, penguatan praktik industri hijau juga dilakukan melalui optimalisasi layanan teknis yang dimiliki unit-unit pelayanan teknis di bawah Kemenperin.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Emmy Suryandari menekankan perlunya peran aktif UPT dalam mendukung pengelolaan limbah industri.
Emmy menyoroti pentingnya penerapan konsep 5R, yakni Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair, sebagai pendekatan dasar dalam pengelolaan limbah yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berprinsip sirkular ekonomi menjadi langkah penting untuk memastikan industri dapat mengelola limbah secara aman, efisien, dan berkelanjutan. UPT di lingkungan BSKJI, kami dorong untuk terus memperkuat kapasitas layanan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri hijau nasional,” ucap Emmy.
Baca Juga: Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
Komitmen tersebut tercermin dalam kegiatan serah terima pekerjaan Kerja Sama Konsultansi dan Pendampingan Pembuatan IPAL Domestik di PT Saprotan Utama Nusantara Plant Kalitengah yang dilaksanakan pada 11 Desember 2025.
Program ini dikembangkan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang.
Pelaksana Tugas Kepala BBSPJPPI Apit Pria Nugraha mengatakan, pembangunan IPAL domestik tersebut menjadi wujud nyata kontribusi lembaganya dalam mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular di sektor industri.
“IPAL ramah lingkungan ini diharapkan menjadi contoh bagi industri lainnya dalam upaya menjaga keberlanjutan dan efisiensi sumber daya. Kami berkomitmen memberikan jasa layanan terbaik yang inovatif dan profesional untuk seluruh industri,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan berita acara serah terima pekerjaan. Kerja sama dengan PT Saprotan Utama Nusantara ini merupakan kolaborasi ketiga setelah dua proyek serupa sebelumnya berhasil diterapkan di plant lainnya.
Apit menjelaskan, pendampingan yang dilakukan mencakup perancangan desain, pendampingan operasional, hingga pengujian untuk memastikan hasil pengolahan limbah memenuhi standar yang ditetapkan.
Berita Terkait
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Waspada Produk Identik AHRS Tegaskan Komitmen Lindungi Kepercayaan Konsumen
-
SureColor G6030, Printer Direct-to-Film Pertama Terobosan dari Epson Resmi Hadir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027