Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghadiri sholat Jumat pertama di Hagia Sophia setelah bangunan ikonik Istanbul itu berubah status menjadi masjid.
Menyadur French24, Jumat (24/7/2020), Pengadilan tinggi Turki mencabut status monumen abad keenam sebagai museum pada 10 Juli.
Erdogan kemudian memerintahkan bangunan itu untuk dibuka kembali sebagai masjid, di mana keputusan itu memicu kemarahan komunitas Kristen dunia.
Kepala direktorat urusan agama Turki, Ali Erbas mengatakan pada Rabu (22/7/2020), Hagia Sophia bisa menampung hingga 1000 jemaah untuk sholat Jumat, yang akan didahului resital Al-Qur'an.
Para pemimpin dan pejabat dari beberapa negara mayoritas Muslim termasuk Qatar dan Azerbaijan diundang dalam sholat Jumat perdana ini, sebagaimana dilaporkan media-mdedia Turki.
Demi menjaga ketertiban dan menghindari insiden yang tak diinginkan, hampir 20 ribu pasukan keamanan bakal disiagakan di sekitaran Hagia Sophia.
Konversi atau perubahan Hagia Sophia menjadi masjid yang begitu singkat, mendapat kritik dari para ahli. Mereka khawatir kelestarian bangunan itu terancam.
Setelah diubah menjadi masjid pada 10 Juli lalu, pemerintah Turki terkesan mengebut percepatan fungsi bangunan. Hanya dua pekan setelahnya, ornamen masjid seperti karpet, langsung disiapkan untuk menggelar sholat berjamaah.
"(Dua minggu) tidak memberikan cukup waktu untuk berkonsultasi dengan para ahli, berunding, berdiskusi untuk membuat strategi berkelanjutan untuk melestarikan Hagia Sophia demi generasi mendatang," kata Tugba Tanyeri Erdemir, dari University of Pittsburgh dikutip French24, Jumat (24/7/2020).
Baca Juga: Penampakan Interior Hagia Sophia Usai Diubah Jadi Masjid, Intip Yuk!
"Langkah-langkah yang diambil dengan tergesa-gesa ... dapat menyebabkan kerusakan permanen pada situs Warisan Dunia ini dan karya seni yang spektakuler."
Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin bersumpah pada hari Minggu lalu bahwa pihak berwenang akan menghindari merusak lukisan dinding, ikon dan arsitektur bangunan bersejarah.
"Tidak ada satu paku pun yang akan dipalu," Erbas berjanji.
Hagia Sophia merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Bangunan bersejarah itu kali pertama dibangun sebagai katedral di era Kekaisaran Bizantium.
Namun pada 1453, Hagia Sophia berubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel.
Pada 1934, pemimpin sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk kembali mengubah status Hagia Sophia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya