Suara.com - Haryanti (34), korban perampokan dan penyekapan menduga, jika rumah sekaligus warung sembako miliknya Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur sudah lama diintai para pelaku. Sebab, korban mengaku kerap melihat orang mencurigakan sebelum peristiwa itu terjadi.
"Dua bulan yang lalu itu sempat memang suami ngomong lihat ada orang pakai mobil berdiri di samping warung, cuma pas saya lihat, saya berdiri dari belakang saya lihatin orang itu tiba-tiba pergi," kata Haryanti (34), korban perampokan saat ditemui Suara.com di kediamannya, Jalan Pule, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (5/8/2020).
Tak hanya di situ, Haryanti mengaku kerap memergoki orang mencurigakan mengendari sepeda motor melintas di samping warungnya. Padahal, kawasan tersebut merupakan jalan buntu.
"Pernah juga anak saya lagi salat tahajud itu ada yang lewat, jadi diintip sama anak saya orang lewat-lewat. Cuma kita pikir kan ah kali orang yang iseng aja. Enggak pernah ada pikiran curiga," kata dia.
Aksi perampokan yang menyasar warung milik korban itu terjadi, Selasa (5/8/2020) sekira pukul 03.30 WIB, menjelang subuh.
Awalnya, Haryati yang saat itu sedang tertidur lelap tiba-tiba terbangun lantaran mendengar pintu samping rumahnya didobrak sekelompok orang.
"Awalnya pintu samping ini didobrak begitu 'dorr'. Cuma biasakan saya kira barang dagangan saya yang jatuh. Ternyata pas saya keluar itu rampoknya sudah masuk semua," kata Haryanti saat ditemui Suara.com di kediamannya.
Menurutnya, perampok terlihat berjumlah 6 orang. 1 perampok berpistol, 1 pegang golok, 1 genggam pisau dapur, 1 orang khusus membawa kabel tis. Sementara sisanya terlihat menunggu di mobil yang mereka kendarai.
Tak hanya menodongkan pistol ke kepalanya, salah satu kawanan perampok itu kemudian menyandera anak korban yang paling bungsu berumur 1,5 tahun.
Baca Juga: Kepala Ditodong Pistol, Cerita Ibu dan 6 Anaknya Disekap Perampok di Warung
Melihat hal itu, sebagi seorang ibu, Haryanti kemudian sadar bahwa melawan bukan suatu pilihan.
"Jadi saya bilang kalau bapak apa yang mau bapak ambil silakan, ambil saja pak yang penting jangan diapa-apain anak saya," ucap Haryanti ke perampok waktu itu.
"Yaudah saya ditanya dimana emasnya semua, saya bilang saya enggak punya emas pak. Tapi semua udah digeledah lemari udah diacak-acak sama dia bongkar. Udah gitu dibawa duit Rp 170 juta uang penjualan pak, sama handphone dan beberapa slop rokok," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025