Suara.com - Pertumbuhan ekonomi nasional jatuh dan berada di angka minus 5,32 persen pada kuartal kedua. Hal itu mengakibatkan beberapa sektor mengalami kontraksi yang dalam, yakni pariwisata dan penerbangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (6/8/2020) pagi.
Oleh sebab itu, Kepala Negara menekankan beberapa poin untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pertama, Jokowi meminta agar banyaknya jumlah bandara berlabel internasional ditelisik kembali. Dia mengatakan, kekinian di Indonesia sudah ada 30 bandara internasional.
"Pertama, saya melihat bahwa airline hub yang kita miliki terlalu banyak dan tidak merata. Ini agar kita lihat lagi. Saat ini terdapat 30 bandara internasional. Apakah diperlukan sebanyak ini. Negara-negara lain saya kira rnggak melakukan ini," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan dari 9 persen lalu lintas, seluruhnya hanya terpusat pada empat bandara. Untuk itu, dia meminta agar penggunaan Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, dan Kualanamu dimaksimalkan.
"Coba dilihat dan 9 persen lalu lintas hanya terpusat di empat bandara. Artinya kuncinya ada di empat bandara ini. Di Soekarno-Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda di Jawa Timur, dan Kualanamu di Sumatera Utara," kata dia.
Kedua, eks Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, pemerintah harus berani menentukan mana jasa bandara yang berpotensi menjadi Internasional Hub. Tentunya harus dengan pembagian fungsi sesuai peta geografis serta karateristiknya.
"Saya mencatat ada 8 bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub. Kembali lagi, Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Kualanamu, Yogyakarta, Balikpapan, Hasanuddin, Samratulangi dan Juanda yang ada di Suarabaya," beber dia.
Baca Juga: Jokowi Bakal Genjot Belanja Negara Agar Indonesia Terhindar dari Resesi
Terakhir, Jokowi meminta adanya pengelolaan ekosistem untuk mendorong sektor pariwisata. Nantinya, dia berharap penerbangan di Indonesia bisa terintegritas dengan sektor pariwisata.
"Termasuk penerbangan betul-betul harus di desain dengan manajemen yang lebih terintegrasi, lebih terkonsolidasi dari hulu sampai ke hilir. Ini yang tidak pernah dilakukan," kata Jokowi.
"Mulai dari manajemen airline, manajemen bandaranya, manajemen layanan penerbangannya yang tentu saja tersambung dengan manajemen destinasi, tersambung dengan manajemen hotel dan perjalanan, dan bahkan sampai ke manajemen produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki," Jokowi menambahkan.
Berita Terkait
-
Jokowi Terbitkan Inpres untuk Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan
-
Rocky Sebut Jokowi Lakukan Prostitusi Politik, Istana: Itu Tudingan Kosong
-
Jokowi Bakal Genjot Belanja Negara Agar Indonesia Terhindar dari Resesi
-
Lahir di Masa Pandemi, Jokowi Diminta Ekstra Jaga Cucu Keempatnya
-
Daya Beli Lesu, Sektor Pertanian di DIY Alami Kontraksi Hingga 9,98 Persen
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...