Suara.com - Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun mengatakan, pengakuan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ditawari Rp 1 miliar untuk melawan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan bahwa candidacy buying tidak dianggap sebagai sebuah kejahatan dalam Pemilu.
Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yoga Prabowo mengaku pihaknya ditawari Rp 1 miliar agar mau mendukung pasangan Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto oleh beberapa orang. Namun mereka menolak.
Refly Harun lantas melihat fenomena candidacy buying atau membayar partai politik demi mendukung seorang kandidat dalam pemilihan umum seperti itu bukan lagi dianggap sebagai kejahatan.
"Candidacy buying itu tidak dianggap sebagai sebuah kejahatan atau tindak pidana pilkada atau pemilu," kata Refly dilansir Suara.com dari kanal YouTube-nya, Jumat (7/8/2020).
Padahal, Refly menambahkan, Undang-undang jelas mengatakan tidak boleh menerima uang dari calon secara langsung maupun melalui perantara.
"Kalau kemudian terbukti tentu dengan proses hukum, maka partai yang bersangkutan dihukum tidak bisa mencalonkan untuk Pilkada ke depannya, dan calonnya akan didiskualifikasi," jelas Refly
Kendati demikian, dirinya tak menampik jika pada kenyataannya tidak ada pihak-pihak yang terlibat dalam candidacy buying berakhir terkena hukuman.
"Tapi kira-kira bayar ke parpol agar dicalonkan ada enggak? Hampir semua di Pilkada, ya mungkin satu dua yang tidak pakai itu," kata pria lulusan Universitas Gadjah Mada itu.
Menyadur dari Solopos -jaringan Suara.com, Antonius Yoga mengaku ditawari Rp 1 miliar oleh beberapa tokoh politik Solo.
Baca Juga: Lepas Sepatu saat Berkunjung ke Rumah Megawati, Gibran Jadi Sorotan
"Mereka memperkenalkan diri sebagai tim dari pasangan Purnomo-Anung," kata Antonius.
Ia mengaku tawaran bernilai fantastis itu di luar dugaannya, mengingat PSI hanya memiliki satu kursi di DPRD.
"Menurut kami nilainya fantastis. Sebagai pendatang baru, tanpa underestimate (memandang remeh), kami merasa nilai yang ditawarkan di luar dugaan. Apalagi PSI hanya punya satu kursi di DPRD," ujar Antonius.
Antonius melanjutkan bahwa PSI Kota Solo menoah memberikan dukungannya kepada Achmad Purnomo-Anung Indro dan memilih tetap setia pada Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
"Itu skenario gerbong politik yang disiapkan. Desain mereka PKS, PAN, dan PSI, karena Partai Gerindra sudah lepas, PSI jadi kunci," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Lepas Sepatu saat Berkunjung ke Rumah Megawati, Gibran Jadi Sorotan
-
Tantang Gibran, Tikus Pithi Buka Suara Disamakan dengan Sunda Empire
-
Fakta Tikus Pithi, di Balik Penjahit dan Pak RW Penantang Gibran di Solo
-
Rudy Pastikan Purnomo Tak Sakit Hati Gagal Jadi Calon Wali Kota Solo
-
Kawal Gibran ke Teuku Umar, FX Hadi Rudyatmo Beberkan Pesan dari Megawati
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya