Suara.com - Seorang mahasiswa kaget bukan main ketika menghubungi dosen pembimbingnya untuk mengajukan revisi. Saking lamanya ia mengerjakan skripsi, ternyata dosen pembimbingnya telah mencapai masa pensiun.
Menunda-nunda mengerjakan skripsi beserta revisinya seakan menjadi kisah yang biasa dhadapi seorang mahasiswa semester akhir.
Namun, kebiasaan menunda-nunda mengerjakan skripsi ini akan menimbulkan kepanikan jika mendapati kendala yang dialami oleh seorang mahasiswa satu ini.
Mahasiswa ini mulanya mengirim sebuah pesan WhatsApp kepada dosen pembimbingnya bahwa ia telah mengirim email hasil revisi skripsi.
"Assalamualaikum.wr.wb pak. Mohon maaf mengganggu waktunya. Saya sudah email revisian saya ke email bapak. Mohon dicek pak. Terimakasihh wassalam," tulis mahasiswa bernama Julian itu dalam pesannya.
Namun jawaban yang didapat membuatnya cukup terkejut karena ternyata masa mengajar dosen itu telah habis.
"Waalaikumsalam wr.wb. Maaf Julian, sejak 1 Juli 2020 saya sudah pensiun. Oleh sebab itu tidak bisa lagi membimbing saudara, dan agar Julian lapor ke Ka. Prodi. Terima kasih. Wassalam. Abdul Qodir," jawab dosen itu.
Kontan jawaban itu membuatnya cukup panik. Pasalnya, mahasiswa mengaku telah menunda mengerjakan revisian skripsinya cukup lama.
"Di sini saya yang salah karena menunda-nunda revisian saya, kesalahan bukan pada dospem saya," tulis dia saat mengunggah potongan percakapan itu ke akun Twitter-nya @ibrgdrgnxhlm, Kamis (6/8/2020).
Baca Juga: Lawan Corona, Mahasiswa UMM Lakukan Gerakan #SalingKuatMenguatkan di Jalan
Mahasiswa semester akhir itu pun harus membayar penyesalannya karena menunda-nunda waktu mengerjakan skripsi dengan memulai kembali mencari dosen pembimbing yang baru.
Unggahan itu sontak menjadi pembelajaran sekaligus bahan guyonan bagi warganet yang menyimaknya.
"Ngakak gue bacanya," komentar warganet.
"Semoga dosbing skripsi mu yang baru enggak aneh-aneh maunya alias sekfrekuensi sama dosbim sebelumnya. Kalau disuruh ganti judul mampus lah," tulis warganet.
"Jadi ingat teman seperbimbingan ku, sebulan ngerjain revisi, pas menghadap lagi, ditanya kamu siapa, dong. Wkwkwk. Untung enggak langsung loncat dari jendela gedung," imbuh warganet lain berkomentar.
"Keinget ceritanya kakak tingkatku, agi pusing-pusingnya skripsi dosbing-nya meninggal, ganti dosbing lagi, meninggal lagi. Sampai terakhir mantan Kaprodi, dan itu susah banget ditemuin karena lagi kuliah lagi. Akhirnya sidang tahun ini, eh nunggu wisuda malah ada wabah," kisah warganet lain.
Berita Terkait
-
Lawan Corona, Mahasiswa UMM Lakukan Gerakan #SalingKuatMenguatkan di Jalan
-
Mahasiswa KKN UNEJ Berikan Inovasi Platform Digital Pendukung Belajar Siswa
-
Asyik! Mahasiswa Sumsel Dapat Subsidi UKT dari Pemprov Rp 1 Juta Setahun
-
Protes Tolak Mahasiswa Baru, Ratusan Dokter Korea Selatan Mogok Kerja
-
Cegah Hoax dan Stigma Negatif, Mahasiswa UMM Adakan Edukasi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Said Didu Kuliti Borok Proyek Whoosh, Sarankan KPK Panggil Rini Soemarno hingga Budi Karya
-
Beda dari Iklannya dan Dicap Pembohongan Publik, Aqua Klarifikasi Soal Sumber Airnya
-
Sudah Naik Penyidikan, Polda Jatim Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny?
-
Nusron Wahid Datangi KPK, Minta Saran untuk Evaluasi Bisnis Pertanahan
-
Tubuh Luka Bakar 55 Persen, Nyawa Nenek Korban Ledakan Gas di Cengkareng Tak Tertolong!
-
Sejarah Baru! Prabowo Setujui Ditjen Pesantren: Kado Hari Santri 2025
-
Preman di Terminal Kp Rambutan Jaktim Ditangkap Polisi, Diduga Bunuh Pria saat Nyapu Jalanan
-
OJK: Jakarta Peringkat Ketiga Aduan Investasi Bodong, Kerugian Nasional Capai Rp142 Triliun
-
Bobby Nasution Minta Maksimalkan KUR dan KPP untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
Anggaran DKI Dipotong Rp16 T, Wagub Rano Karno Tak Protes: Ini Jurus Baru Cari Dana