Suara.com - Periode lockdown Sri Lanka telah membantu mengurangi jumlah kematian yang timbul akibat konflik gajah dan manusia.
Menyadur Channel News Asia, Rabu (12/8/2020), ahli konservasi Sri Lanka menyebut penguncian dengan jam malam cukup efektif menghindarkan konflik antara manusia dengan gajah.
"Tapi ini situasi sementara. Para petani akan mulai mempertahankan tananman mereka dan pembunuhan akan berlanjut," ujar Jayantha Jayewardenem, pakar gajah internasional.
Sebagian besar di Sri Lanka terbunuh dengan ditembak mati atau diracun oleh petani yang berusaha melindungi lahan pertanian mereka.
Kendati hewan berbelai ini dianggap suci di negara yang penduduknya mayoritas beragama Buddha, namun jarang ada tuntutan dalam pembunuhan gajah.
Di sisi lain, banyak warga yang tewas terbunuh gajah akibat hewan mengamuk dan mencari makan di desa-desa karena habitatnya berkurang drastis.
Ahli konservasi seklaigus mantan direktur jenderal departemen satwa liar pemerintah Sri Lanka, Sumith Pilapitiya, memperkirakan jumlah kematian gajah menurun 40 persen selama lockdown virus corona, yang dimulai pada Maret dan secara resmi berakhir pada Juni.
Pilapitiya mengatakan rata-rata 240 gajah dibunuh setiap tahun antara 2010 dan 2017. Sejak itu, jumlanya terus meningkat.
"Gajah Asia diklasifikasikan 'terancam punah', jadi kami tidak bisa kehilangan gajah pada tingkat itu," ujar Pilapitiya.
Baca Juga: Hewan Ini Ngeri Juga Kalau Ngamuk di Jalanan, Bikin Mobil Remuk!
Dia berharap dengan penguncian yang memaksa orang untuk diam di rumah, akan membawa pengurangan siginifikan dalam kematian gajah kedepannya.
Berdasarkan data sensus terbaru, populasi gajah di Sri Lanka telag menurun sekitar 7.000 dari 12.000 pada awal 1900-an.
Bertepatan dengan Hari Gajah Sedunia, Pilapitiya mengatakan otoritas berwenang akan mengadakan panel ahli baru tentang langkah-langkah mengurangi konflk manusia-gajah di Sri Lanka.
Sementara konflik gajah dan manusia menurun selama lockdown, perburuan ilegal hewan liar justru meningkat.
Pengacara lingkungan Jagath Gunawardena menyebut otoritas penegak hukum disibukkan dengan virus corona, membuat perburuan lebih mudah dilakukan.
"Insiden bentrokan gajah-manusia hanya sedikit, tetapi terjadi peningkatan pembunuhan hewan untuk diambil dagingnya," kata Gunawardena.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
-
KPK Soal Korupsi Hibah Jatim: Nama Khofifah, La Nyalla, dan Eks Mendes Terseret, Ini Peran Mereka