Suara.com - Aksi protes dilayangkan sebuah LSM asal Australia, Animals Australia, terkait penyembelihan hewan kurban di Aceh.
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk Faisal Ali angkat bicara terkait protes dari LSM Australia tersebut.
Menurutnya penyembelihan hewan di Aceh sudah sesuai dengan hukum syar’i.
"Penyembelihan itu memang ketentuannya memutuskan beberapa urat yang ada di leher," ujarnya dikutip dari Makassar Terkini—jaringan Suara.com—Kamis (13/8/2020).
Faisal menilai bahwa apa yang diproteskan tentang penyembelihan hewan di Aceh hanya berdasarkan foto dan gambar yang diperoleh.
Untuk itu, ia meminta LSM Animals Australia untuk datang dan menyaksikan sendiri proses pemotongan ternak hewan di Aceh.
"Mereka (LSM) hanya melihat apa yang ada di video dan gambar tersebut. Tapi mereka tidak melihat bagaimana proses peyembelihan yang dilakukan oleh ribuan kelompok masyarakat Aceh," ujarnya.
"Kalau mereka ingin melihat, maka datanglah ke tempat penyebelihan hewan yang ada di Aceh. Setelah melihat, barulah mereka bisa berkomentar," tegas Faisal.
Diberitakan sebelumnya, LSM Animals Australia memprotes pemotongan hewan ternak sapi di Aceh yang dinilai tidak manusiawi.
Baca Juga: Pemotongan Sapi Kurban di Aceh Dinilai Tidak Manusiawi, Disorot Australia
Pihak LSM tersebut juga telah melayangkan surat protes kepada Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan Australia (DAWE) pada, Jumat (6/8/2020) pekan lalu.
Surat protes itu juga disertai rekaman video mengenai adanya pemotongan hewan dengan cara-cara yang tidak manusiawi yang dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) yang sudah memiliki lisensi yang berada di Aceh tersebut.
Menurut LSM Animals Australia, peristiwa yang direkam tersebut terjadi saat penyembelihan hewan pada Hari Raya Idul Adha, 30 Juli lalu.
Berita Terkait
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam