Suara.com - Anggota Ombudsman RI Alvin Lie menggugat PT Indosat Tbk serta Menteri Komunikasi dan Informatika ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2020). Hal itu lantaran ia menganggap pengiriman pesan singkat atau sms penawaran yang dilakukan perusahaan tersebut mengganggu dan melanggar hukum.
Kuasa hukum Alvin, Dr. David Tobing mengatakan, Indosat telah melakukan kesalahan lantaran penawaran iklan secara masif, berulang dan dilakukan di waktu yang tidak wajar hingga mengganggu psikis konsumen.
Menurutnya hal tersebut melanggar pasal 15 Undang-undang Perlindungan Konsumen di mana pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa dilarang melakukan dengan cara pemaksaan atau cara lain yang dapat menimbulkan gangguan baik fisik maupun psikis terhadap konsumen.
Alvin sempat mengajukan keberatan melalui akun media sosial Twitter @IndosatCare pada 26 Februari 2020.
Saat itu, Indosat meminta maaf dan bakal mengevaluasi diri.
Meski sempat terhenti beberapa waktu, namun pengiriman sms penawaran itu kembali dilakukan Indosat dengan metode yang sama yakni secara masif pada jam-jam yang sudah ditentukan.
Alvin pun kembali mengajukan keberatannya namun hasilnya tetap sama.
"Indosat tidak beritikad baik untuk menghentikan sms penawaran yang mengganggu kepada penggugat, meskipun pengguggat telah berulang kali mengajukan keberatan," kata David dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Sabtu (15/8/2020).
Menurutnya, tindakan Indosat yang tidak menghentikan sms penawaran sehingga melanggar privasi dan melawan hukum.
Baca Juga: Gegara SMS Penawaran, Anggota Ombudsman Gugat Indosat dan Menkominfo
Karena seharusnya Indosat menjalankan kewajiban seperti memasang sistem yang meminimalkan penyebaran pesan yang tidak semestinya dan membangun sistem pengaduan atau laporan konsumen.
Hal itu diatur dalam Pasal 23 ayat 3 huruf b dan c Permenkomimfo.
Gugatan telah disampaikan ke PN Jakpus dengan nomor perkara 464/Pdt.G/2020/PN JKT.Pst. Dalam petitumnya, Alvin selaku penggugat meminta agar Majelis Hakim menghukum Indosat selaku tergugat untuk menghentikan sms penawaran yang mengganggu dalam bentuk apapun kepada penggugat melalui pesan singkat atau sms.
Dalam gugatan itu juga meminta menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi imateril kepada penggugat sebesar Rp 100.
Berita Terkait
-
Gegara SMS Penawaran, Anggota Ombudsman Gugat Indosat dan Menkominfo
-
Pelanggan Gugat Indosat: Sering Kirim SMS Penawaran Dini Hari
-
Tunjukkan Kepedulian Indosat Ooredoo ke Veteran
-
Merasa Diintimidasi Aparat, Warga Sleman Minta Rekomendasi ke Ombudsman DIY
-
Jokowi Protes Programnya Sendiri soal Bandara Internasional
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD ke KPK: Saya Datang Kalau Dipanggil, Tapi Ogah Lapor
-
Generasi Z Unjuk Gigi! Pameran di Blangkon Art Space Buktikan Seni Rupa Yogyakarta Tak Pernah Mati