Suara.com - Sikap memaafkan yang ditunjukkan penyidik KPK Novel Baswedan kepada almarhum jaksa Robertino Fedrik Adhar Syarifuddin memberikan pelajaran penting tentang kehidupan.
Fedrik merupakan jaksa penuntut dua terdakwa kasus penyerangan dengan air air keras terhadap Novel.
Bagi Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK Febri Diansyah melalui akun Twitter @febridiansyah mengatakan: "Terimakasih Bang Novel, mengajarkan kami hal yang sangat penting malam ini."
Nama Fedrik mencuat dan menjadi pembahasan publik gara-gara menuntut dua terdakwa yang membutakan salah satu mata Novel, masing-masing hanya satu tahun penjara. Tuntutan itu mengecewakan karena dinilai terlalu ringan.
Sikap memaafkan yang ditunjukkan Novel, bagi Febri Diansyah memberikan contoh yang baik dan Febri sendiri mengaku belum tentu sanggup melakukannya jika dalam posisi seperti Novel.
"Bagi saya, apa yang dicontohkan @nazaqistsha itu adalah pelajaran berharga. Pelajaran tentang satu kata sederhana: memaafkan. Sesuatu yang entah sanggup saya lakukan atau tidak," katanya.
Sebenarnya, Novel sudah lama memaafkan orang-orang yang terlibat dalam kasus penyerangan pagi itu.
Hal itu terungkap dari kesaksian Febri pada Desember 2017, ketika Novel masih menjalani perawatan di rumah sakit Singapura.
"Bahkan yang saya ingat, sejak Desember 2017 lalu, saat kami teleconference dengan @nazaqistsha yang sedang dirawat di Singapura, ia secara pribadi sudah memaafkan pelaku penyiram air keras tersebut," katanya.
Baca Juga: Novel Baswedan Doakan Allah Ampuni Dosa-dosa Jaksa Fedrik
Fedrik meninggal dunia dalam usia 37 tahun pada Senin (17/8/2020) di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro.
Jenazahnya dikubur di taman pemakaman umum Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Jabatan terakhir Fedrik di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara yaitu Jaksa Pratama dan Kepala Sub Seksi Penuntutan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana