Suara.com - Satu perempuan dan dua laki-laki menjadi korban penikaman CH yang terhitung masih saudara sendiri.
Penikaman tersebut terjadi di Jalan Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Rabu (19/8/2020) pada pukul 23.00 WITA.
Korban penikaman CH, warga Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, adalah Rahman Harun alias Oni (37); Nurlaila Tangkuman alias Ela (35), serta Yuyun Ngiu alias Yuyun (40).
Dari penelusuran pihak kepolisian, penganiayaan menggunakan senjata tajam tersebut berlatar ketersinggungan dari unggahan status di akun media sosial (Facebook) milik salah satu korban.
Dilansir dari Gopos.id-jaringan Suara.com, peristiwa berawal saat CH mencari Ela di rumahnya yang berada di jalan Kutai, Kelurahan Tamalate.
Ketika berada di depan teras rumah, CH bertemu Rahman alias Oni yang merupakan suami dari Ela di depan rumah.
Oni sempat menanyakan maksud dan tujuan mencari istrinya tersebut. Namun CH tetap memaksa untuk bertemu Ela, sehingga terjadi cekcok.
Mendengar adanya keributan dari dalam rumah, Yuyun Ngiu yang pada saat itu sedang berada tidak jauh dari TKP langsung menghampiri Oni dan CH dengan maksud ingin melerai keduanya.
Tapi sial, tidak lama kemudian CH langsung mengeluarkan sebilah senjata tajam.
Yuyun yang melihat CH mengeluarkan sajam langsung menangkap tangan CH. Namun Yuyun langsung diserang sehingga senjata tajam tersebut langsung mengenai paha Yuyun.
Menurut Kasat Intel Polres Gorontalo Kota AKP Husin Hasan, antara korban dengan pelaku merupakan keluarga.
Baca Juga: Rekan Dosen Pelaku Penikaman Sadis di Serpong, Sebut Azwar Sosok yang Baik
Dari informasi Ketua RT 01/RW 03 Kelurahan Tamalate Ratna Arbi (46), CH memang sering nongkorong bersama-sama dengan para korban di rumah itu.
Sebab CH masih memiliki ikatan keluarga dengan Ela. Karena sudah terbiasa, kedatangan CH tidak menimbulkan kecurigaan.
Akibat kejadian itu, ketiganya mengalami luka. Masing-masing luka di bagian paha, perut dan tangan. Ketiganya pun di malam itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo untuk mendapat perawatan medis.
Sementara pelaku yang sempat berusaha kabur, diadang massa bahkan sempat dihakimi. Anggota Polres Gorontalo Kota yang tiba di lokasi pun langsung mengamankan pelaku dari amuk massa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?