Suara.com - Otoritas kesehatan di Beijing mencabut persyaratan wajib pakai masker di luar ruangan, merespon turunnya kasus virus corona harian baik di ibu kota maupun di seluruh China.
Menyadur Channel News Asia, Jumat (21/8/2020), Beijing telah mencatatkan 13 hari berturut-turut tanpa infeksi virus corona baru.
Selepas adanya pelonggaran, sebagian besar orang di kota ini terlihat masih terus memakai masker di luar ruangan pada Jumat (21/8).
Beberapa warga menyebut masker membuat mereka merasa aman. Sementara yang lain, memilih untuk tetap memakai masker karena adanya tekanan sosial.
"Saya pikir saya bisa melepas masker saya kapan saja, tetapi saya harus melihat apakah orang lain bisa menerimanya," ujar seorang warga Beijing, Cao.
"Pasalnya saya khawatir orang akan takut jika melihat saya tak memakai masker," sambung perempuan berusia 24 tahun ini.
Pencabutan aturan ini merupakan pelonggaran kali kedua yang dilakukan oleh otoritas kesehatan Beijing terkait pemakaian masker di kawasan ibu kota yang sebagian besar aktivitasnya telah berjalan normal selepas berakhirnya lockdown kedua.
Pusat Pengendalian Penyakit kota Beijing pertama kali mengatakan penduduk diperbolehkan tak memakai masker di luar ruangan pada akhir April.
Namun karena kemunculan klaster baru di pasar grosir pertanian Xinfandi, aturan wajib memakai masker kembali diterapkan pada Juni.
Baca Juga: Produksi Vaksin COVID-19, Kantor Bio Farma di Bandung Jadi Objek Strategis
China telah melaporkan tidak ada kemunculan kasus baru yang ditularkan secara lokal selama lima hari, setelah negara ini berhasil mengendalikan klaster-klaster di Beijing, Xinjiang, dan kota lain.
Para ahli mengatakan kunci keberhasilan negara dalam mengendalikan penyakit ini adalah penegakkan aturan lokal yang ketat, termasuk mengenalan masker, karantina rumah wajib, dan pengujian massal.
Pihak berwenang melaporkan 22 kasus impor di daratan pada tanggal Kamis (20/8) dan telah menutup perbatasan untuk sebagian besar warga non-China.
Berdasarkan laporan dari Worldometers, Jumat (21/8), China telah hingga kini telah mencatatkan 84.917 kasus virus corona dengan 4.636 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah