Suara.com - Nilai anggaran belanja pemerintah untuk influencer mencapai lebih dari 90 miliar rupiah (temuan ICW) menjadi sorotan publik dalam sepekan terakhir. Oleh sejumlah kalangan, nilai tersebut dianggap terlalu besar kalau tujuannya untuk sosialisasi kebijakan atau program, sementara sudah ada peran humas di setiap kementerian dan lembaga negara.
Tetapi menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ruhut Sitompul yang disampaikan melalui akun Twitter @ruhutsitompul yang dikutip Suara.com, Senin (24/8/2020), selama duit untuk influencer dapat dipertanggungjawabkan, tidak perlu dipersoalkan.
"Selama anggaran influencer bisa dipertanggungjawabkan kok repot, keteter ya nggak sanggup ngelawan melalui medsos karena itu bicara fakta jangan fitnah kerja lebih keras lagi sebagai penyeimbang karena yang dinyinyiri selama ini terus kerja kerja kerja terus untuk rakyat," kata Ruhut.
Salah satu tokoh yang mengkritisi anggaran belanja negara untuk menyewa influencer adalah Sekretaris Kementerian BUMN periode 2005-2010, M. Said Didu. Melalui akun Twitter pada Kamis (20/8/2020), dia menyampaikan hal yang dinilai kontradiktif dari kebijakan tersebut.
"Pakai uang rakyat untuk menyerang rakyat lainnya," kata Said Didu.
Temuan ICW
Lembaga Indonesia Corruption Watch melakukan kajian dengan menelusuri situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik untuk melihat data pengadaan program dan jasa di 34 kementerian, lembaga, kejaksaan, dan Polri. Pengumpulan data dilakukan dari 14 Agustus hingga 18 Agustus 2020.
"Total anggaran belanja pemerintah untuk aktivitas melibatkan influencer dengan 40 paket sebesar Rp90,45 miliar, semakin marak sejak 2017," kata peneliti ICW Egi Primayogha dalam diskusi ICW bertajuk "Aktivitas Digital Pemerintah: Berapa Miliar Anggaran Influencer?" pada Kamis (20/8/2020).
Temuan anggaran yang nilainya fantastis untuk menggandeng influencer dalam mempromosikan kebijakan, dinilai ICW menjadi indikator kalau Presiden Joko Widodo tidak percaya dengan programnya sendiri.
Baca Juga: Era Soekarno RI Dijuluki Singa Asia, Soeharto Macan Asia, Kalau Jokowi?
"Jokowi tak percaya diri dengan program-programnya hingga harus gelontorkan anggaran untuk influencer," ujar Egi.
Egi juga menilai pemerintah hanya mengambil jalan pintas dengan menggunakan influencer.
"Tidak sehat dalam demokrasi karena mengaburkan substansi kebijakan yang tengah disusun dan tertutupnya percakapan publik," kata dia.
Tapi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, membantah adanya anggapan Jokowi tidak percaya diri dengan program-programnya sampai kemudian menggandeng influencer.
"Saya kira tidak. Karena namanya program harus dipahami sampai ke pelosok, sampai ke desa-desa, ke daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh media," ujar Donny, Jumat (21/8/2020).
Donny menjelaskan alasan pemerintah menggandeng influencer supaya program-program strategis pemerintah sampai ke masyarakat yang umumnya sudah melek dengan media sosial.
Berita Terkait
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Dari Meme Kampus ke Jaringan Kreator Raksasa Asia Tenggara, Kok Bisa?
-
Fuji Jadi Korban Transfer Silang, Modus Penipuan Baru Admin Endorse
-
Dari Kandang Sapi ke Kerajaan Bisnis: Intip Kisah Inspiratif Shofi WJ alias Mba Madura yang Viral
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta