News / Nasional
Rabu, 26 Agustus 2020 | 12:19 WIB
Ilustrasi salah tangkap. [Shutterstock]

Abdul karim yakin MF tidak terlibat tawuran yang sedang ditangani polisi. Dari cerita Abdul Karim, hari itu MF hendak pergi ke tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Potere, Makassar.

Namun, karena merasa terlalu pagi untuk pergi ke tempat pelelangan, MF beristirahat dulu sembari menunggu di depan salah satu toko di Jalan Ujung.

Rupanya di sekitar tempat itu sedang terjadi tawuran. Para pemuda yang terlibat tawuran lari kocar-kacir karena polisi datang membubarkan.

Melihat itu, MF kemudian panik dan dia ikut lari untuk menyelamatkan diri. Celakanya kedua kaki MF tidak mampu menandingi kejaran polisi. Ia pun ditangkap.

"Iya, korban salah tangkap karena bukan dia (MF) yang tawuran. Tidak ikut tawuran. Banyak orang lihat kalau dia (MF) memang tidak ikut," kata Abdul.

Kapolsek Bontoala Komisaris Andriany Lilikay mengaku belum berani memberikan komentar terkait adanya dugaan kasus salah tangkap dan penganiayaan terhadap MF.

"Kalau kita tanyakan salah tangkap, saya tidak berani berkomentar karena saya tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Kami tidak pernah menangani kasus salah tangkap. Yang kami amankan tiga orang anak. Di mana, anak itu terlibat dalam tawuran perkelahian kelompok pada pukul 03.03 Wita dini hari," kata dia.

"Kalau dibilang salah tangkap, tidak. Kami ada hasil pemeriksaannya, kemudian apa yang kami dapatkan di TKP dan yang kami amankan ada batu, yang mana anak itu mengakui ikut melempar, itu ada batu bata yang kita amankan, ada busur di TKP yang berserakan," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Baca Juga: Usai Konsumsi Sabu dan Main PSK, Pemuda di Makassar Serahkan Diri ke Polisi

Load More