Suara.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menutup jalur tol lingkar dalam sebagai jalur khusus sepeda road bike mendapatkan pertentangan. Bahkan Anies hanya dianggap mencari perhatian lewat kebijakannya itu.
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mengaku bingung dengan rencana tersebut.
Lantaran dalam situasi sekarang ini, pembuatan jalur sepeda khusus road bike bukan hal yang mendesak.
Karena itu, ia menganggap Anies hanya sekadar membuat rencana kontroversial demi menggaet perhatian media massa.
"Menurut saya untuk jalan tol diizinkan sepeda hanya sekadar cari perhatian supaya menjadi sumber berita saya menduga seperti itu. Tapi urgensinya apa? Dia mencoba-coba tapi sekaligus pengen jadi bahan pemberitaan seperti itu," ujar Jhonny saat dihubungi pada Jumat (28/8/2020).
Menurutnya, lebih baik Anies mengoptimalkan penggunaan jalur sepeda yang sudah ada saat ini.
Jika ingin memfasilitasi pengguna road bike, maka ia menyarankan pembuatan satu tempat khusus yang lain.
"Kalau pun mengakomodir pembalap sepeda atau rombongan sepeda kan ada tempat tempat lain iya kan. Itu harus dicari solusi lain misalnya jalur mana ya diberikan aja ke pesepeda itu pas hari Minggu," jelasnya.
Bahkan, menurutnya rencana ini bisa membahayakan para pesepeda itu sendiri. Sebab jalan tol pada dasarnya hanya boleh digunakan oleh kendaraan roda empat atau lebih.
Baca Juga: Polemik Jalur Sepeda di Tol Jakarta, Polisi Tunggu Izin Kementerian PUPR
"Jalan tol itu kan diperuntukkan kendaraan bermesin roda empat kenapa jadi untuk sepeda? Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan jaminannya bagaimana," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali berkeinginan membuat jalur sepeda khusus. Kali ini, ia meminta untuk dilakukan penutupan jalan tol demi lintasan kendaraan ramah lingkungan itu.
Permintaan ini disampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono dalam surat permohonan nomor 297/-1.792.1 tentang pemanfaatan ruas jalan tol lingkar dalam (Cawang-Tanjung Priok).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan soal permohonan tersebut. Alasan Anies ingin jalan tol digunakan, karena penggunaan sepeda di ibu kota sudah meningkat tajam.
"Oleh sebab itu, kami dari pak gubernur mengusulkan kepada pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai di Kebon Nanas sampai dengan ke arah Tanjung Priok," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Syafrin menjelaskan, nantinya jika diterima oleh Basuki, jalan tol hanya ditutup pada hari Minggu pukul 06.00-09.00 WIB. Selain itu, hanya jenis sepeda jalan raya atau road bike yang diizinkan masuk ke dalam lokasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu