Suara.com - Rahma Sheva Kamila, seorang balita yang tinggal di Purwosari, Bojonegoro ini meregang nyawa usai mengonsumsi obat berdosis tinggi. Menurut cerita yang beredar, resep obat yang diberikan kepada bayi berusia 5 bulan 10 hari tersebut didapatkan dari seorang bidan di Purwosari, Bojonegoro.
Cerita tentang bayi yang diduga mengalami malpraktik ini dituturkan oleh Sang Tante lewat akun Twitter @AllayyaBie pada Kamis (27/8/2020).
Unggahan tersebut sontak viral dan kemudian banyak diunggah ulang oleh akun media sosial lainnya, seperti akun Instagram @tante_rempong_offficial yang memberitakan kabar ini pada Jumat (28/8/2020).
Berikut adalah kronologi yang diceritakan oleh Tante dari Rahma Sheva Kamila.
"Sabtu 22 Agustus 2020, seperti biasa tiap malam dia tidurnya sama saya. Cuma agak manja terus sering minta susu," tuturnya.
Sang Tante mengakui kala itu ia belum mengetahui jika Rahma Sheva mengalami dehidrasi.
"Minggu 23 Agustus 2020, pagi sekitar jam 7 badannya agak anget jadi cuma disibin. Setelah minum tiba-tiba mencret, karena terlalu sering jadi dibuatin kuning sama mamahnya buat ngehangatin perut," lanjutnya.
Sang Tante menuturkan bahwa siang harinya Sheva sudah sangat lemas dan minta selalu digendong. Oleh sebab itu, sore harinya Sheva dibawa ke seorang bidan. Bidan tersebut memerika Sheva dan memberinya obat (inamid).
"Saya dan keluarga sebagai orang awam gak tau menahu soal bahaya obat (inamid) bagi bayi usia 5 bulan ini," ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Polwan Berikan ASI kepada Bayi yang Ia Selamatkan
"Dikira mamahnya Sheva, obat gak ada reaksi karena malah semakin panas. Suhu badan semakin tinggi, lemes, dan sering pup," sambungnya.
Malam harinya, kondisi Sheva tidak kunjung membaik. Hal ini menyebabkan seluruh orang rumah menjadi panik. Akhirnya, Sheva dibawa ke puskesmas agar bisa mendapatkan tindakan pertolongan dini. Sayangnya, respon dari puskesmas justru tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tanpa pikir panjang, Sheva kemudian dilarikan ke RS PKU terdekat sekitar pukul 10 malam. Untungnya, rumah sakit tersebut langsung menangani Sheva. Namun, dokter mengatakan bahwa kondisi Sheva sudah sangat berbahaya.
Dini hari, kondisi Sheva mulai membaik. Namun, pada Senin 24 Agustus 2020 pagi, kondisi Sheva memburuk sehingga dokter mengatakan bahwa ia harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Setelah itu, Sheva kemudian dirujuk ke RS Aisyah Bojonegoro. Namun sayang, pukul 12 siang Sheva dinyatakan meninggal dunia.
Sang Tante menuturkan bahwa kondisi Sheva yang kian parah ini disebabkan oleh obat (inamid) dari seorang bidan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia