Suara.com - Eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mendukung aksi musisi Jazz Edo Kondologit yang protes soal kematian adik iparnya di dalam sel tahanan.
Natalius Pigai mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan kepada orang Papua. Ia menanyakan kepada Presiden Joko Widodo mengapa orang-orang dari tanah Cendrawasih sering mendapat perlakuan kasar.
"Saya mengutuk keras tindakan biadab anggota Polisi. Saudara Jokowi apa salah kami orang Papua sehingga sejak Anda jadi presiden kami selalu dibantai," tulis Natalius melalui Twitter-nya, Minggu (30/8/2020).
Lebih lanjut, Natalius menganggap bahwa kekerasan yang dialami oleh adik ipar Edo Kondologit hingga menyebabkan kematian merupakan tindakan yang rasis.
"Ini rasis dan terorisme negara di Papua. Saudara Edo lawan saja ketidakadilan. Kami ini Gorila yang tidak akan pernah kalah melindungi bangsanya," sambung Natalius.
Sebelumnya, Edo Kondologit terekam menumpahkan amarahnya diduga terkait dengan kematian ganjil adik iparnya.
Lewat video berdurasi berdurasi 2 menit 20 detik, Edo Kondologit yang mengenakan setelan kemeja hitam dan celana hitam tampak meluapkan emosinya di depan umum.
Dengan penuh emosi, ia menyampaikan agar menyudahi semua permainan sandiwara yang ada. Penyanyi yang kerap menyuarakan kedamaian itu juga menyampaikan rasa sakit hati karena perilaku tidak adil yang ada di Indonesia.
Ia berteriak kepada seseorang di depannya sambil mengacung-acungkan jari telunjuk. Penuh emosi, Edo mengaku akan menuntut keadilan kepada seluruh jajaran Polda hingga Polsek di wilayahnya.
Baca Juga: Profil Edo Kondologit, Penyanyi Jazz Indonesia yang Peduli Dengan Papua
Selanjutnya Edo berteriak bahwa Riko, adik iparnya merupakan korban dari sistem. Sambil menghadap kepada warga yang ada di belakangnya, ia mengatakan banyak tindak kejahatan di kawasan Doom seperti peredaran minuman keras dan narkoba yang tak ada penindakan tegas dari aparat terkait.
Pria kelahiran 5 Agustus 1967 ini mengaku sudah mengantongi bukti bahwa polisi mengetahui dan membiarkan peredaran narkoba dan minuman keras disekitar tempat itu.
"Saya akan buat laporan ke Propam agar kasus ini dituntut sampai tuntas," ujar Edo sambil mengacungkan tangannya.
Dengan emosi yang sudah mulai mereda, ia kemudian menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan Riko kepada pihak kepolisian dengan baik. Namun, kurang dari 24 jam adiknya dikembalikan dalam kondisi tak bernyawa.
Oleh karena itu, Edo menuntut keadilan di atas negara hukum. Ia kembali berteriak menyampaikan bahwa seseorang hanya bisa dinyatakan bersalah dalam proses pengadilan dan bukan oleh petugas kepolisian.
Ia sempat meminta maaf karena sudah emosi, namun ia juga kembali menjelaskan keadaannya yang sudah sakit hati dengan ketidakadilan di negara ini. Sempat mereda, ia kembali emosi sambil memberi peringatan kepada polisi.
Berita Terkait
-
Profil Edo Kondologit, Penyanyi Jazz Indonesia yang Peduli Dengan Papua
-
Adik Iparnya Tewas di Tahanan, Edo Kondologit: Saya Sakit Hati Sekali
-
Selama Pandemi Corona, Kekerasan Terhadap Perempuan di Sumut Meningkat
-
Mengharukan, Sama-sama Terpapar Covid-19 Istri Dekap Peti Jenazah Suami
-
Merasa Difitnah, Terduga Pelaku Pelecehan Seksual UII Mengaku Tertekan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta