Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan anak-anak juga dapat terlindungi penularan virus Corona Covid-19 meskipun tidak mendapatkan vaksin.
Hal ini disampaikan menanggapi vaksin yang disiapkan pemerintah hanya ditujukan kepada warga yang minimal berusia 18 tahun.
Dicky mengatakan program pengendalian pandemi Covid-19 harus terus dilakukan. Seperti melakukan tes, tracing, isolasi dan perubahan perilaku secara berkala.
"Dengan melakukan upaya di atas, maka potensi adanya orang yang membawa dan menularkan virus jadi sangat kecil," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Senin (31/8/2020).
Peran para orang tua juga penting dilakukan melindungi anak-anak dari bahaya penularan Covid-19. Orang tua harus membiasakan diri memberikan edukasi untuk menggunakan masker kepada anaknya.
Selain itu, penutupan sementara baik di sekolah atau pesantren juga dianggap Dicky menjadi langkah baik untuk dalam melindungi anak-anak dari penularan Covid-19.
"Upaya non-pharmaceutical intervention seperti menutup sekolah dan pesantren adalah contoh lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, vaksin covid-19 yang sedang dipersiapkan pemerintah belum bisa diperuntukkan bagi anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Sebab, vaksin tersebut baru bisa peruntukkan bagi masyarakat berusia 18 tahun hingga 59 tahun ke atas.
Baca Juga: 100 Dokter Meninggal karena Covid-19, Netizen: IDI Please Do Something!
Menurutnya, vaksin khusus untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun tengah dikembangkan.
"Sekarang ini terus dikembangkan untuk vaksin kepada yang lebih muda. 18 tahun ke bawah, termasuk anak-anak, ini masih ada prosesnya," ujar Erick dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX, Kamis (27/8/2020).
Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Pengendalian Covid-19 dan PEN menuturkan, masa waktu vaksin juga bukan untuk selamanya. Vaksin bisa bertahan dalam jangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun.
"Sebagai catatan, vaksin yang ditemukan hari ini untuk Covid-19 jangkanya masih 6 bulan sampai 2 tahun, jadi bukan vaksin yang bisa disuntik selamanya, jadi 6 bulan sampai 2 tahun," ucap dia.
Namun, mantan bos Klub Inter Milan ini memastikan, ketersedian vaksin akan cukup hingga lebih dari 300 juta dosis pada tahun depan.
"Untuk 2021 sendiri total daripada komitmen ini kita masih merancang, ada yang 290 juta sampai 340 juta. Kembali ditekankan ini ada dua kali dosis dalam penyuntikan dengan jeda waktu 2 minggu," jelas dia.
Tag
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara