"Kami melihat uji klinik sudah dilakukan dengan validitas yang sangat terjaga dan juga sama dengan dilakukan di Bandung keikutsertaan pimpinan tertinggi Uni Emirat Arab dilakukan di uji klinik dan saat ini sudah terkumpul 15.000 dari target 20.000 subjek dari uji klinik vaksin ini," jelasnya.
Selain itu, Penny menyebut kandidat vaksin ini juga telah mendapatkan izin emergency use authorization dari regulator pengawas obat di Republik Rakyat Cina.
"Semenjak Juli 2020 sudah mendapatkan izin penggunaan emergency dari national medicine product administration, berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan 2 dan telah mendapatkan sertifikat halal,"
Diharapkan Uni Emirat Arab akan memberikan juga izin emergency use authorization pada 2 bulan ke depan sekitar bulan Oktober pada eterm analisis dari hasil uji klinis ini," kata Penny.
Kemudian BPOM juga sudah bertemu dengan CEO G42 dan melihat peluang lebih jauh lagi untuk kerjasama antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia.
Dalam pengembangan industri farmasi kata Penny, pada umumnya, kedepan tidak hanya vaksin tetapi obat-obatan juga yang menjadi bagian dari industri Farmasi
Kerjasama yang akan dikembangkan dengan Uni Emirat Arab yakni dalam bentuk kerjasama serta pengembangan lebih jauh lagi hasil uji klinik fase 3 dari vaksin Sinofarm.
"Ini adalah dimungkinkan bahwa industri Farmasi Indonesia menjadi bagian dari transfer teknologi dari produksi vaksin tersebut Setelah selesai uji klinik ya karena mengingat bahwa industri vaksin Indonesia sudah lebih jauh lebih unggul dibandingkan Uni Emirat Arab yang baru akan memulai membangun produksi dalam waktu dekat setelah uji klinik ini selesai. Jadi ada peluang untuk kerjasama pengembangan industri vaksin di antara uni Emirat Arab dengan Indonesia," tuturnya.
Penny mengungkapkan berdasarkan pertemuan BPOM dengan badan regulator obat Uni Emirat Arab, ada kesepakatan yang akan dikembangkan yaitu kerjasama antara Badan POM dengan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Pecah Rekor, Myanmar Laporkan 107 Kasus Baru Virus Corona Dalam Sehari
Kerjasama tersebut nantinya akan memastikan kecepatan akses vaksin ini melalui proses regulasi yang lebih terarah dan memenuhi standar internasional.
Dalam MoU, BPOM dan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab akan mengawal proses regulasi di bidang obat dan vaksin bersama-sama dan pengembangan industri Farmasi kedua negara.
Terdapat kesepakatan juga untuk investasi baik di Indonesia maupun di Uni Emirat Arab.
"Dan dalam hal ini industri Farmasi Indonesia bisa memanfaatkan potensi Uni Emirat Arab sebagai International humanitarian City yaitu suatu hub untuk Humanitarian emergency preparedness and response yang berkedudukan di Dubai dimana sejumlah organisasi internasional dibawah PBB yang bergerak isu-isu kemanusiaan berada di Dubai melakukan riset dan Procurement obat dan vaksin yang akan digunakan sebagai bantuan untuk negara-negara yang membutuhkan," kata Penny.
"Dan potensi kerjasama produksi ini perlu kita manfaatkan peluang nya karena Biofarma sudah export ke lebih dari 150 negara dan juga Organisasi kerjasama negara-negara Islam sudah menunjuk Indonesia sebagai center of excellence dari vaksin dan biotech sehingga kita lebih unggul sehingga bisa menyambut kerjasama ini untuk mengembangkan industri Farmasi Indonesia baik itu dalam bentuk investasi di negara Uni Emirat Arab maupun juga investasi di Indonesia," sambungnya.
Penny menambahkan, setelah uji klinis, selesai dilakukan atau dalam mid term analisis, BPOM akan melakukan joint assessment serta sharing data terkait assessment report vaksin Sinofarm yang akan disampaikan G42 pada sekitar September atau Oktober 2020
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini