Suara.com - Kemunculan klaster corona baru di Jakarta karena libur panjang 16-23 Agustus sempat menjadi sorotan. Penyebab dari kejadian ini dianggap karena lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, munculnya klaster baru disebabkan oleh berbagai faktor seperti pergerakan masyarakat. Namun ketika mereka berkerumun di tempat wisata tanpa mengindahkan protokol kesehatan, maka risiko penularan corona akan menjadi tinggi.
"Tentunya banyak faktor (penyebab klaster liburan) Selain pergerakan orang juga ada masalah ketaatan protokol kesehatan," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Ia menyebut aturan protokol kesehatan di tempat wisata Jakarta sudah dibuat demi mencegah penularan. Mulai dari membatasi kapasitas, pengaturan jaga jarak, dan menggunakan masker bagi pengunjung dan karyawan.
Seharusnya jika diterapkan, maka risiko penularan bisa ditekan. Namun kenyataannya tidak banyak yang mengindahkan aturan itu dan akhirnya malah tertular corona saat liburan.
"Tempat ini meskipun libur, meski datang ke tempat umum, tapi tetap ada pembatasan jumlah maupun melakukan protokol kesehatan," jelasnya.
Selain itu, klaster libur panjang sendiri disimpulkan berdasarkan akumulasi dari tes swab yang dilakukan saat waktu libur itu. Pihaknya baru menerima data masuk pasien positif pada 29 Agustus sehingga jumlahnya menjadi terkesan membludak.
"Karena enggak semua laboratorium 24 jam. Yang 24 jam adalah Labkesda kami dan mikrobiologi UI. Sedangkan lab-lab lain enggak. Sehingga ada beberapa lab swasta yang akhirnya tadi, menyampaikan laporannya akumulasi dari hari-hari sebelumnya," pungkasnya.
Cuma Fokus Ekonomi
Baca Juga: Bekasi Tolak Tutup Tempat Hiburan Malam karena Kasihan dengan Pekerjanya
Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti peran pemerintah terkait munculnya klaster baru libur panjang alias long weekend.
Menurutnya, pemerintah sekarang ini hanya fokus dalam membereskan urusan ekonomi. Jika memang demikian, kata Pandu, maka ia menyarankan agar pandemi Corona dilupakan.
Salah satu tindakan menonjol yang membuat pemerintah terlihat hanya memedulikan ekonomi adalah dengan membuat libur panjang 16-23 Agustus lalu. Presiden Joko Widodo meneken cuti bersama agar waktu libur lebih panjang.
Pandu menilai pemerintah sengaja mendesain libur panjang agar masyarakat bepergian untuk pariwisata. Dengan demikian, maka banyak lokasi liburan yang ramai dan ekonomi kembali bergerak.
"Jadi masyarakat itu dibuat hari libur kejepit, supaya pariwisatanya laku. Kalau orang bepergian hotel laku, kuliner laku, memang disengaja. Jadi konsekuensinya ya terjadi peningkatan," ujar Pandu saat dihubungi Suara.com, Rabu (2/9/2020).
Menurutnya risiko penularan corona saat tempat wisata ramai sudah bisa terlihat sejak jauh hari. Namun Pemerintah disebutnya tidak terlalu peduli karena hanya memikirkan masalah ekonomi.
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?