Suara.com - Seorang anak terpaksa membawa jasad ayahnya pakai sepeda untuk dimakamkan. Bahkan jasad sang ayah dimasukan ke karung agar tak jatuh.
Anak muda itu terpaksa menguburkan jasad ayahnya yang telah meninggal seorang diri lantaran dikucilkan oleh warga desa.
Karena tak ada yang menolong, remaja tersebut terpaksa memasukan jasad ayahnya ke dalam karung.
Hal itu ia lakukan agar dirinya dapat mudah membawa jasad sang ayah dengan sepedah sebelum dimakamkan.
Kejadian ini di India. Warga satu desa tak ada yang mau memakamkan Akhaya Patra.
Dilansir dari Indian Today, kejadian itu terjadi di Desa Lankabahal, Distrik Bolangir, Odisha, India. Kucilan itu karena kelas sosial Akhaya Patra rendah.
Warga desa sengaja mengucilkan keluarga remaja tersebut, lantaran mereka berasal dari kasta rendah.
Lantaran hal itu pula tidak ada penduduk desa yang datang untuk membantunya.
Berdasarkan keterangan beberapa penduduk desa, mereka memang mengakui tak mau membantu remaja itu membawa jenazah. Hal itu lantaran keluarga tersebut berasal dari kasta yang lebih rendah.
Baca Juga: Melonjak, Petugas TPU Buniayu Makamkan 3-4 Jenazah Korban Covid-19 per Hari
Momen saat remaja tersebut membawa jasad ayahnya di dalam karung dengan sepeda berhasil diabadikan dan kini beredar luas di media sosial.
Menurut keterangan istri dari almarhum mengatakan bahwa tidak ada yang datang untuk membantu pemakaman karena mereka termasuk dalam kasta rendah.
"Tidak ada yang datang untuk upacara terakhir suamiku. Anak dan saudara ipar membawa jenazah ayahnya dengan sepeda dan melakukan upacara terakhir," ujar sang istri.
Berdasarkan keterangan pegawai layanan di Distrik Bolangir, Arindam Dakua, keluaga itu belum meminta bantuan dari kantor administrasi setempat. Hal itulah yang membuat BDO belum memberikan bantuan.
"Mungkin dia belum meminta bantuan siapa pun dari administrasi, bahkan BDO tidak mengetahui kejadian tersebut. Mereka jelas diinstruksikan untuk membantu di bawah Harischandra Sahayata Yojana. Namun, dia akan mendapatkan bantuan keuangan," ujar Arindam.
Pada tahun 2013 lalu, Pemerintah Odisha telah meluncurkan Harischandra Sahayata Yojana.
Berita Terkait
-
Lautan Masyarakat Iringi Pemakaman Raja Pakubuwono XIII
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
Makna Tradisi Rambu Solo' di Toraja, Lebih dari Sekadar Ritual dengan Biaya Besar
-
Krisis Lahan Pemakaman di Jakarta, 69 dari 80 TPU Sudah Penuh
-
Lahan Kuburan Menipis, Ini Alasan Pramono 'Sulap' Pemakaman Era COVID-19 di Rorotan jadi TPU
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik