Suara.com - Seorang siswa SD di Bali nekat pergi meninggalkan rumah dan bersembunyi di kebun jagung. Aksi tersebut dilakukan lantaran ia kesal tak memiliki HP untuk mengikuti sekolah online.
Bocah bernama Putu Agung Suantara yang duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar tersebut nekat melarikan diri pada akhir Agustus sekitar pukul 20.00 WITA.
"Putu Agung Suantara meninggalkan rumah orang tuanya karena tidak bisa mengikuti pelajaran daring," tulis akun Facebook Singaraja Now seperti dikutip Suara.com, Jumat (11/9/2020).
Putu Agung merasa kesal lantaran ia tak memiliki HP untuk mengikuti sekolah online. Alhasil, proses belajar menjadi terhenti karena keluarganya tak memiliki HP.
Ayah Putu Agung yang bekerja sebagai buruh petani tak memiliki penghasilan tetap. Terlebih pandemi Covid-19 membuat kondisi keuangan keluarga semakin morat-marit.
"Di sisi lain, anaknya memerlukan HP agar bisa mengikuti pelajaran secara daring," ungkapnya.
Aksi Putu Agung yang melarikan diri dari rumah itu membuat kedua orang tuanya panik.
Kedua orang tua Putu Agung melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun Sepang, Putu Adiana alias Ratep.
Putu Adiana meminta warga sekitar untuk turun tangan membantu mencari keberadaan Putu Agung hingga pukul 04.00 WITA pagi. Namun, hasil pencarian tersebut tak membuahkan hasil.
Baca Juga: Demi Sekolah Online, Dua Remaja Rela Naik Gunung dan Panjat Pohon
Putu Agung baru ditemukan keesokan harinya oleh salah seorang warga. Bocah itu ditemukan bersembunyi di kebun milik warga.
"Putu Agung Suantara ditemukan di salah satu kebun milik warga di daerah Mecatu, di sekitar pohon bambu yang terdapat pohon besar. Kemudian oleh warga diantar kerumah orang tuanya," tulisnya.
Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut turun tangan membantu Putu Agung. Salah seorang personel Polres Buleleng, Bripka Putu Anton Dwipayana memberikan hadiah sebuah HP untuk Putu Agung.
"Saya sisihkan sebagian gaji saya untuk membeli HP dan memberikannya kepada Putu Agung agar bisa belajar. Karena situasi Covid-19 mewajibkan anak belajar secara online," ungkap Putu Anton Dwipayana.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya