Suara.com - Profil Budi Hartono baru-baru ini menjadi sorotan setelah dirinya mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo. Surat tersebut merupakan bentuk ketidaksetujuan pemilik Grup Djarum ini atas keputusan pemerintah dalam memberlakukan PSBB kembali.
Nama Budi Hartono memang sudah tidak asing lagi didengar. Sosoknya selalu dikenal sebagai orang terkaya di Indonesia. Lantas, seperti apa sebenarnya sosok seorang Budi Hartono? Simak profil Budi Hartono berikut ini.
Latar Belakang
Robert Budi Hartono atau Oei Hwie Tjhong lahir di Semarang, 28 April 1940. Beliau adalah seorang pengusaha keturunan Tionghoa-Indonesia dan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei Wie Gwan.
Budi Hartono memiliki seorang kakak bernama Michael Bambang Hartono alias Oei Hwie Siang. Dirinya menikah dengan Widowati Hartono atau yang lebih akrab disapa Giok Hartono. Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai tiga orang putra, yakni Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
Bisnis dan Kekayaan Budi Hartono
Perjalanan bisnis seorang Budi Hartono tak terlepas dari sang kakak, Bambang Hartono. Awalnya, kakak beradik ini dihadapkan dengan perusahaan sang ayah, Djarum, yang sedang mati suri. Melalui tangan dingin keduanya, Djarum kembali bangkit dan berhasil merebut pangsa pasar.
Pada tahun 1972, perusahaan tersebut bahkan tidak hanya memasarkan produknya di dalam negeri, tetapi juga mengekspor ke luar negeri.
Permintaan pasar yang semakin meningkat kemudian membuat keduanya melakukan modernisasi peralatan pabrik. Salah satu produk hasil modernisasi yang menjadi andalan perusahaan ini adalah Djarum Filter. Rokok ini menjadi salah satu rokok paling laris di pasaran.
Baca Juga: Wah, Orang Terkaya di Indonesia Tak Setuju Ada PSBB
Kesuksesan Djarum kemudian membuat Budi Hartono dan sang kakak mulai mengembangkan perusahaan tersebut menjadi sebuah grup bisnis. Dari sinilah mereka melebarkan sayap dengan berinvestasi di berbagai industri bisnis lain, seperti perbankan, elektronik, dan kini e-commerce.
Robert dan Michael tercatat sebagai pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Melalui PT. Dwimuria Investama Andalan, keduanya menguasai 54.94% saham bank swasta tersebut.
Sejak tahun 2008, mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat. Keduanya juga memiliki sejumlah properti lain, seperti Grand Indonesia dan Polytron.
Grup Djarum kini juga melebarkan sayap di industri digital dengan membangun perusahaan e-commerce, yakni Global Digital Niaga (Blibli.com) dan membeli situs online populer Kaskus. Budi Hartono juga merupakan pendiri yayasan PB Djarum sejak 1969 silam. Yayasan tersebut berhasil melahirkan pebulutangkis legendaris Indonesia, seperti Liem Swie King, Alan Budi Kusuma, dan Icuk Sugiarto.
Pada 2020, total kekayaan Budi Hartono yang dicatat Forbes mencapai US$ 13.6 miliar. Angka tersebut kembali menempatkan Budi Hartono sebagai orang terkaya di Indonesia. Namun, jika dilihat kebelakang angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Banyak analis yang mengungkapkan bahwa kekayaan Budi Hartono mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah