Suara.com - Sejumlah penduduk kota di Myanmar melakukan lockdown mandiri dengan membangun barikade di sekitar pemukiman mereka, merespon melonjaknya kasus virus corona.
Menyadur Channel News Asia, warga kota terbesar di Myanmar, Yangon, membuat penghalang jalan darurat yang terbuat dari kayu hingga besi agar orang tak bebas masuk ke distrik mereka pada Jumat (11/9).
Kepala distrik di Kyimyidaing, Aung Zaw Min, yang menjaga salah satu barikade, mengatakan penduduk belakangan ceroboh dalam menghadapi pandemi.
"Sekarang kami harus menyadari bahwa tidak dapat meremehkan infeksi massal," ujar Min, mengacu pada ibu kota negara bagian Rakhine, temoat banyak infeksi yang baru-baru ini terdeksi.
Otoritas setempat kemudian segera meminta para warga untuk membongkar barikade lantaran penghalang tersebut dibangun tanpa izin.
Kendati demikian, sejumlah wilayah pada Sabtu (12/9) tetap bersikeras memasang penghalang jalan tersebut.
Fenomena lockdown mandiri ini ramai diperbincangkan di media sosial oleh warganet Myanmar. Tak sedikit yang memandang ini sebagai candaan dengan menyebutnya "republik mini".
"Ini gerbang perbatasan antara Korea Selatan dan Utara, Barikade sebenarnya tidak diperlukan. " ujar Lu Zaw Oo, salah satu penduduk Yangon.
Jumlah infeksi di negara yang terletak di Asia Tenggara ini tekah meningkat empat kali lipat sejak pertengahan Agustus.
Baca Juga: Pemilik Grup Djarum Tolak PSBB Jakarta, Ini Isi Suratnya
Infeksi awalnya banyak ditemukan di negara bagian Rakhine barat setelah berminggu-minggu mencatatkan nol kasus domestik.
Kendati demikian, kasus infeksi baru belakangan juga banyak dijumpai di Yangon.
Dari 180 kasus baru yang dilaporkan pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Myanmar mengatakan 124 diantaranya berada di Yangon.
Pekan lalu, pemerintah telah mengeluarkan perintah tinggal di rumah bagi warga dan penangguhan layanan masuk dan keluar kota untuk maskapai penerbangan serta bus.
Berdasarkan laporan dari Worldometers, Minggu (13/9), Myanmar sejauh ini mencatatkan total 2.796 kasus virus corona, dengan 16 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!