Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain sependapat dengan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid yang meminta proses penelusuran kasus penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber tak dikaburkan dengan informasi yang menyebutkan tersangka Alpin Andria (24) mengalami gangguan jiwa.
"Apakah ada negara yang setiap ada kejadian penikaman atau penganiayaan terhadap ulama dan aktivis dakwah, pasti pelakunya orang gila...? Tapi kalau yang dianiaya pejabat langsung dinyatakan pelakunya teroris radikalis...? Negara mana itu? Hebat ya. Orang gila hanya memilih dai," kata Tengku Zulkarnain, Senin (14/9/2020).
Tengku juga sependapat dengan pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD yang secara tegas meminta orang yang menusuk Syekh Ali Jaber diadili secara fair dan proses hukumnya dilakukan secara terbuka. Mahfud juga meminta pihak berwajib membongkar motif dan semua jaringan pelaku yang mungkin berada di belakang kejadian tersebut.
"Bukannya dikatakan dia sudah empat tahun gila komandan...?" kata Tengku.
Demikian juga Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Azis Syamsudin meminta kepolisian tidak terlalu dini menyimpulkan pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber mengalami gangguan jiwa. Polisi, kata dia, harus melakukan investigasi lebih mendalam terlebih dahulu.
"Saya mengutuk keras peristiwa itu, aparat penegak hukum dapat harus segera membuka motif pelaku penyerangan yang tidak bermoral itu. Kepolisian jangan mudah memberikan kesimpulan ‘gangguan kejiwaan’ terhadap pelaku," kata Azis dalam keterangan resmi.
"Jika memang ada aktor-aktor di belakang pelaku maka wajib diungkap dan ditindak secara tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," Azis menambahkan.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid setuju dengan sikap Mahfud serta instruksi yang disampaikan. Selain menginstruksikan agar pelaku diadili secara fair dan peroses hukum terbuka, Mahfud juga menginstruksikan supaya semua aparat menjamin keamanan ulama yang berdakwah.
Hidayat Nur Wahid berharap instruksi tersebut betul-betul dilaksanakan.
Baca Juga: Murka Syekh Ali Jaber Kena Tusuk, MUI: Permusuhan Terang-terangan ke Ulama
"Setuju, tapi Prof @mohmahfudmd harus pastikan instruksi-instruksi itu dilaksanakan. Syaikh Ali Jaber memang begitu; good looking, pintar bahasa Arab, Hafidh Al Quran. Tapi kini beliau korban teror dan radikalisme," katanya.
Majelis Ulama Indonesia juga mendesak aparat penegak hukum membongkar jaringan yang mungkin ada di belakang aksi penusukan Syekh Ali Jaber.
Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengecam kekerasan semacam itu. Dia menilai tindakan tersebut sebagai musuh perdamaian.
"MUI benar-benar tidak bisa menerima perilaku dan tindakan ini karena yang namanya tindak kekerasan dan tindak penusukan itu adalah musuh kedamaian dan perusak persatuan dan kesatuan," kata Anwar dalam keterangan tertulis.
"Kalau tidak maka dia akan sangat mengganggu ketenangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini dimana ulama yang merupakan sosok yang sangat dihormati oleh umatnya," Anwar Abbas menambahkan.
Anwar menekankan apa yang dilakukan pelaku mencerminkan tindakan permusuhan kepada ulama secara terang-terangan. Hal tersebut dinilai bisa merusak persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan kecurigaan di antara sesama masyarakat.
"Untuk itu kasus ini harus diproses secepatnya untuk diadili secara fair dan terbuka supaya tidak menjadi bola liar," kata Anwar Abbas.
Berita Terkait
-
Benarkah Infak dari Hasil Korupsi Bisa Hapus Dosa Koruptor? Ini Penjelasan Ulama
-
Di Tengah Demo Ricuh, Habib Nabil Al Habsy Serukan Pesan Damai: Keberanian Jangan Jadi Perpecahan
-
Presiden Prabowo Kumpulkan 16 Ormas Islam di Tengah Suasana Memanas, Bahas Apa?
-
Sebelum UI, NU Sudah Duluan Undang Dosen Pro-Israel: Jadi Netanyahu United!
-
Susul UI Undang Peter Berkowitz Jadi Pembicara, NU Tuai Kecaman Warganet: Netanyahu United!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR