Suara.com - Seorang sopir angkot berinisial YG (21), meninggal dunia setelah mendapatkan sejumlah luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya. Korban menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit, Senin (14/9/2020).
Kapolsek Lubuk Alung, AKP Harmon mengatakan korban YG ditikam dengan senjata tajam oleh rekannya sesama sopir angkot di Pasar Lubuk Alung.
Menurut Harmon, diduga sebanyak lima orang terlibat dalam peristiwa penganiayaan terhadap YG. Sebelum terjadi penusukan, korban sempat terlibat cekcok dengan salah seorang pelaku berinsial MA, 20 tahun.
“Mereka ini kenal dekat, berteman, karena memang sesama sopir angkot. Sakit hati karena sewa penumpang, terjadilah penusukan itu,” kata Harmon melalui sambungan telepon seperti dikutip dari padangkita.com - jaringan Suara.com, Selasa (15/9/2020).
Peristiwa itu, kata Harmon, terjadi pada Senin (14/9/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, dipicu karena berebut penumpang. Pada saat itu, korban memberhentikan angkotnya di batas kota (Padang-Padang Pariaman) untuk menaikkan penumpang.
Namun, karena korban terlalu lama “ngetem” angkotnya, MA yang juga ingin mencari penumpang pun merasa sakit hati. Kebetulan pada waktu itu, angkot korban memang banyak mendapatkan penumpang. MA pun menegur dan marah kepada korban.
Korban yang tak terima dimarahi kemudian mendatangi MA dan mengajaknya bertemu di Pasar Lubuk Alung. Tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan antara mereka berdua. MA pun mengiyakan ajakan korban.
MA, lanjut Harmon, mengajak empat temannya untuk menemui korban. Salah satu di antaranya, AS, 17 tahun, merupakan adik MA yang juga sopir angkot dan kenal dekat dengan korban.
“Korban ini sudah menunggu pelaku di Pasar Lubuk Alung sekitar pukul 20.30 WIB, dia lebih dulu datang,” ujar Harmon.
Baca Juga: Jenguk Syekh Ali Jaber, Ini yang Dikatakan Moeldoko
Setelah pelaku datang, kata Harmon, korban pun turun dari angkotnya dan naik ke angkot milik MA. Namun, setelah naik, ternyata di dalam angkot tersebut telah ada empat orang lainnya yang juga dikenal oleh korban.
Tidak berselang lama, pelaku AS tiba-tiba menusuk korban dengan senjata tajam beberapa kali. Korban yang mendapat tusukan berusaha keluar dan meminta pertolongan kepada warga.
“Korban ini sempat lari ke arah pasar, di sana ada sebuah kedai, dan meminta tolong ke warga, dan pelaku ini tidak mengejar lagi,” ucapnya.
Warga yang melihat kondisi korban penuh luka berusaha menolong dan membawanya ke Puskesmas Lubuk Alung.
“Dari Puskesmas, korban dirujuk ke RSUD Padang Pariaman di Sicincin. Tidak sampai 10 menit, korban ini meninggal,” kata Harmon.
MA dan AS saat ini telah diamankan di Mapolres Padang Pariaman beserta barang bukti. AS yang merupakan pelaku penusukan telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi pun masih memburu tiga orang rekan MA yang ikut saat peristiwa itu terjadi.
Berita Terkait
-
Gegara Kotak Amal, Detik-detik Arif Ditusuk saat Pimpin Salat di Masjid
-
Jenguk Syekh Ali Jaber, Ini yang Dikatakan Moeldoko
-
Syekh Ali Jaber Doakan Presiden Jokowi: Selalu Diberikan Kesehatan
-
Sakit Hati Rebutan Penumpang, Sopir Angkot Ditikam Tewas Mengenaskan
-
Moeldoko Jenguk Syekh Ali Jaber, Pastikan Kasut Diusut Tuntas
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
Terkini
-
Kenapa Tak Tetapkan Bencana Nasional untuk Banjir Sumatra? Pemerintah Ungkap Alasannya
-
Gus Yahya Pantang Mundur, Sebut Upaya Pelengseran dari PBNU Batal Demi Hukum
-
Buntut Panjang Kasus Bobby Nasution, Dewas KPK Periksa Penyidik Rossa Purbo Besok
-
KPK Undang Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2025, Tapi Jokowi Tak Masuk Daftar
-
Menteri PMK Bantah Penjarahan Beras di Sibolga: Bantuan untuk Warga Banjir, Bukan Kerusuhan
-
Benteng Terakhir yang Terkoyak: Konflik Manusia dan Negara di Jantung Tesso Nilo
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
-
Banjir Sumatra Jadi Petaka, KLHK 'Obrak-abrik' Izin, Bakal Panggil Perusahaan Pekan Depan
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi